Ini 12 bank di Indonesia dengan indeks investasi hijau
Merdeka.com - International NGO Forun on Indonesian Development (INVID) dan Indonesia Working Group and on Forest Finance (IWGFF) meluncurkan Indeks Investasi Hijau (IIH) perbankan Indonesia. Indeks ini bertujuan untuk melihat sejauh mana komitmen investasi hijau yang dilakukan oleh perbankan di Indonesia.
Koordinator Indonesia Working Group and on Forest Finance (IWGFF), Willem Pattinasarany mengatakan, indeks ini merupakan upaya mendorong perbaikan kebijakan pada lembaga jasa keuangan khususnya perbankan di Indonesia. Hal ini diupayakan dapat sejalan dengan konsep keuangan berkelanjutan peta jalan (road map) dan regulasinya telah diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Penyusunan indeks investasi hijau ini menggunakan data yang diambil dari laporan tahunan dan laporan berkelanjutan tahun 2016 dari bank-bank yang berkomitmen menjalankan kebijakan keuangan berkelanjutan OJK, memiliki aset besar, serta memberikan pinjaman dan investasi pada sektor bisnis perkebunan kelapa sawit, hutan dan tambang," ungkapnya dalam Peluncuran dan Dialog Indeks Investasi Hijau Sektor Industri Berbasis Lahan, Jakarta, Kamis (28/6).
-
Kenapa ekonomi hijau penting bagi Indonesia? Airlangga menekankan ekonomi hijau tidak hanya penting untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi. Melainkan sebagai langkah strategis untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle-income trap) dan menuju negara berpendapatan tinggi setara dengan negara maju.
-
Kenapa IKN butuh Nusantara Sustainability Hub? Pengembangan Nusantara Sustainability Hub merupakan hasil kolaborasi antara PT Pertamina dan Bakrie Grup sebagai salah satu cerminan dari upaya Indonesia membangun kota baru yang smart, kompetitif di tingkat global.
-
Apa target ekonomi RI dengan menerapkan ekonomi hijau? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ekonomi Indonesia bisa tumbuh ke level 6,22 persen hingga tahun 2045 jika menerapkan ekonomi hijau.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Bagaimana Indef melihat proyek IKN di era Prabowo-Gibran? Seolah-olah hidup segan mati tak mau.
-
Siapa yang terlibat dalam inisiatif ini? Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa RSA UGM telah berkoordinasi dengan banyak pihak seperti Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), dinas pariwisata, dan rumah sakit lainnya yang ada di Yogyakarta.'RSA UGM juga berinisiasi untuk membentuk Health Tourism Board yang bertugas untuk melakukan sertifikasi terkait medical tourism,' ujar Lutfhi.
Berdasarkan kriteria, terdapat 12 bank nasional maupun internasional yang beroprasi di Indonesia masuk ke dalam penilaian indeks. Bank-bank tersebut di antaranya adalah Bank Negara Indonesia (BNI 46), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, BCA, Danamon, Panin Bank, CIMB Niaga, Citibank, Permata, Robobank, Sumitomi, DBS Bank.
Willem membeberkan, dari hasil temuan indeks ini tidak ada bank yang memiliki persentase 'sangat bagus' karena berdasarkan hasil penilaian dan pengukuran yang dilakukan tidak ada bank yang masuk dalam interval nilai 81-100 persen. "Hanya ada dua bank yang masuk dalam interval 61-80 persen atau kategori bagus yaitu Citibank dan Rabobank," imbuhnya.
Sedangkan bank yang masuk dalam interval 41-60 persen atau kategori 'cukup' di antaranya adalah Mandiri, BNI, BRI, CIMB Niaga, Sumitomi. Sementara dua bank yang berada pada interval 21-40 persen untuk kategori 'kurang' adalah Danamon dan DBS.
Sebagai informasi, penentuan metode, prinsip dan indikator hasil dari studi ini merupakan hasil dari konsultasi lewat metode expert judgement dengan melibatkan pemerhati perbankan, akademisi, pengusaha, ahli statistik dari Badan Pusat Statistik dan indeks dari berbagai lembaga, tidak ada bank yang memiliki persentase sangat bagus.
Willem menyimpulkan, hasil pengukuran indeks investasi hijau ini menunjukkan bahwa Citibank dan Rabobank sebagai bank asing memperoleh skor indeks yang lebih tinggi dibandingkan 10 bank lainnya. Dirinya menilai, bank-bank lain pun umumnya juga sudah menunjukkan perhatian pada isu lingkungan dan sosial dalam program-program CSR, namun belum sampai pada penyediaan dana secara khusus dan pendanaan berkelanjutan secara inklusif.
"Boleh dikatakan kedua bank ini (Citibank dan Rabobank) sudah mempunyai produk-produk finansial yang terintegrasi pada nilai-nilai keberlanjutan green banking baik secara internal maupun eksternal," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Mandiri secara konsisten mengembangkan produk keuangan berkelanjutan
Baca SelengkapnyaBRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp500 Miliar, Nilai Kupon Capai 7,25 Persen
Baca Selengkapnyasepanjang kuartal I tahun 2023 emiten bersandi BBRI ini mencatat pertumbuhan penyaluran kredit berkelanjutan sebesar 11,1% secara tahunan
Baca SelengkapnyaFestival ekonomi syariah membuat keuangan Indonesia yang terbesar dan terintegrasi.
Baca SelengkapnyaKemenkeu menggelar Indonesia International Conference for Sustainable Finance and Economy 2023.
Baca SelengkapnyaBRI berhasil terus meningkatkan portfolio pembiayaan berkelanjutan (sustainable financing).
Baca SelengkapnyaBeberapa perusahaan AS menyatakan minat untuk berinvestasi di sektor pariwisata hijau.
Baca SelengkapnyaBRI juga menjadi pioneer di industri perbankan dalam penerbitan obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan
Baca SelengkapnyaNilai pendanaan program ini pada gelombang pertama mencapai USD400.000 atau setara Rp6,24 miliar.
Baca SelengkapnyaBRI turut mendukung AIPF 2023 dengan menampilkan inovasi dalam menyediakan berbagai layanan/akses keuangan serta pemberdayaan UMKM.
Baca SelengkapnyaBerbagai upaya terus dilakukan untuk mendorong peningkatan perdagangan unit karbon dan pengembangan ekosistem perdagangan karbon di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBank BRI turut mendukung isu strategis AIPF dengan meningkatkan penyaluran pembiayaan berkelanjutan serta pemberdayaan UMKM.
Baca Selengkapnya