Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini asumsi dasar dan pembangunan yang diajukan pemerintah tahun depan

Ini asumsi dasar dan pembangunan yang diajukan pemerintah tahun depan Sri Mulyani. ©2017 merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR. Sri Mulyani didampingi oleh Menteri Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brojonegoro serta Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia diwakili oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Mirza Adityaswara.

Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Jazilul Fawaid membacakan hasil kesepakatan panitia kerja A mengenai Asumsi Dasar dan Target Pembangunan tahun 2018. Dalam penjabarannya asumsi dasar disepakati yakni pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen.

"Kemudian inflasi 3,5 persen. Nilai tukar Rupiah sebesar Rp 13.400 per USD. Suku bunga SPN tiga bulan 5,2 persen. Harga minyak Indonesia (ICP) USD 48 per barel. Lifting minyak 800.000 barel per hari. Lifting gas 1.200 BOEPD," ujar Jazilul di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (24/10).

Sementara itu, untuk target pembangunan yang disepakati di antaranya angka pengangguran sebesar 5 persen sampai 5,3 persen. Kedua, tingkat kemiskinan berada pada kisaran 9,5 persen sampai 10,5 persen. Keempat, Gini ratio sebesar 0,38 turun dari sebelumnya 0,39 tahun ini.

"Kemudian Indeks pembangunan manusia (IPM) sebesar 71,5," jelasnya.

Pembacaan hasil panja A tersebut kemudian direspon oleh para peserta rapat. Dengan terlebih dahulu ditanyakan oleh Ketua Banggar Aziz Syamsuddin kepada peserta rapat. "Apakah kita setujui hasil panja asumsi?" tanya Aziz.

Angka kesepakatan tersebut rencananya nantinya akan dibawa ke pembahasan tingkat dua atau rapat paripurna yang dijadwalkan Besok, Rabu (25/10).

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP