Ini penyebab seretnya keuangan BPJS Kesehatan

Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membongkar penyebab seretnya keuangan BPJS Kesehatan. Salah satunya adalah kebiasaan masyarakat yang merugikan perusahaan.
Deputi Direktur Pengawasan Asuransi II OJK, Kristianto Andi Handoko mengatakan, selama ini banyak masyarakat yang baru daftar BPJS Kesehatan ketika sudah mulai sakit.
"Setiap ada orang sakit baru daftar BPJS Kesehatan, ini kan dari sisi penerimaan uang seret. Yang daftar orang sakit," katanya akhir pekan ini.
Berdasarkan data keuangan BPJS Kesehatan, aset perusahaan per Desember 2016 tercatat Rp 12,48 triliun atau hanya naik tipis dibanding Desember 2015 yaitu Rp 12,09 triliun. Selain itu, liabilitas perusahaan per Desember 2016 tercatat Rp 1,77 triliun atau naik tipis dibanding periode sama tahun sebelumnya yaitu Rp 1,26 triliun. Kemudian, ekuitas perusahaan tercatat Rp 10,7 triliun di akhir tahun lalu. Angka ini turun dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 10,82 triliun.
Melihat keuangan ini, OJK mendorong agar masyarakat yang berobat menggunakan BPJS Kesehatan harus sudah terdaftar satu bulan sebelumnya. Hal ini untuk meminimalisir seretnya keuangan perusahaan.
"Jadi kita dorong harus ada rentang waktu. Ini sangat membantu keuangan, iyuran dan klaim terjaga. Untuk masyarakat lebih baik daftar dari sekarang," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya