Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini strategi BNI jaga kinerja keuangan dari dampak gejolak nilai tukar

Ini strategi BNI jaga kinerja keuangan dari dampak gejolak nilai tukar Dirut BNI Achmad Baiquni. ©2017 merdeka.com/anggun situmorang

Merdeka.com - PT Bank Nasional Indonesia (BNI) (Persero) Tbk, menyatakan bahwa pihaknya telah menjalankan sejumlah langkah antisipasi dampak fluktuasi nilai mata uang Dolar AS. Salah satu langkah yang diambil adalah hati-hati dalam memberikan kredit dalam valuta asing.

"Terkait dengan debitur, kami juga selektif sekali dalam memberikan kredit dalam bentuk valuta asing. Kredit dalam valuta asing kita berikan pada debitur yang memang revenue-nya dalam bentuk foreign currency, USD, dsb. Jadi terhadap debitur kita yang revenue-nya dalam Rupiah, tentunya kita berikan kredit dalam Rupiah. Ini tentunya untuk menghindari risiko karena fluktuasi ini," ungkap Direktur Utama PT BNI, Achmad Baiquni, di Kantornya, Jakarta, Senin (23/4).

Direktur Bisnis Treasuri dan Internasional BNI, Rico Budidarmo, mengatakan untuk mengantisipasi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap Dolar, pihaknya menjaga posisi nett open position (NOP/posisi devisa netto).

"Bahwa nett open position kita coba maintain di bawah 2 persen sampai 3 persen. Biasanya saya jaganya di 1 persen sampai 2 persen. Untuk menghindari BNI terkena expose risiko di forex," kata dia.

Selain itu, antisipasi lain yang dilakukan berkaitan dengan fluktuasi Dolar adalah menjaga komposisi debitur valas. "Kita antisipasi dengan hati-hati, bahwa komposisi debitur valas kita memang dijaga di level 15 persen sampai 17 persen," tandasnya.

Untuk diketahui, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Senin (23/4). Rupiah dibuka di level Rp 13.908 atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.789 per USD.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP