Ini strategi BNI jaga kinerja keuangan dari dampak gejolak nilai tukar
Merdeka.com - PT Bank Nasional Indonesia (BNI) (Persero) Tbk, menyatakan bahwa pihaknya telah menjalankan sejumlah langkah antisipasi dampak fluktuasi nilai mata uang Dolar AS. Salah satu langkah yang diambil adalah hati-hati dalam memberikan kredit dalam valuta asing.
"Terkait dengan debitur, kami juga selektif sekali dalam memberikan kredit dalam bentuk valuta asing. Kredit dalam valuta asing kita berikan pada debitur yang memang revenue-nya dalam bentuk foreign currency, USD, dsb. Jadi terhadap debitur kita yang revenue-nya dalam Rupiah, tentunya kita berikan kredit dalam Rupiah. Ini tentunya untuk menghindari risiko karena fluktuasi ini," ungkap Direktur Utama PT BNI, Achmad Baiquni, di Kantornya, Jakarta, Senin (23/4).
Direktur Bisnis Treasuri dan Internasional BNI, Rico Budidarmo, mengatakan untuk mengantisipasi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap Dolar, pihaknya menjaga posisi nett open position (NOP/posisi devisa netto).
-
Bagaimana BNI menghadapi krisis? BNI terbukti tangguh dalam menghadapi krisis yang terjadi di tahun 1998, 2005, 2008, dan 2020. BNI melakukan berbagai transformasi bisnis digital untuk tetap bisa mengerek kinerja keuangan, salah satunya dengan membangun ekosistem digital nelayan.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Apa yang BNI tingkatkan? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
-
Apa yang BNI lakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? BNI terus berupaya menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui agenda transformasi yang dijalankan secara komprehensif dan tetap relevan dengan kebutuhan nasabah.
-
Bagaimana BNI menjamin kualitas kredit? Hal ini berdampak baik pada penjagaan kualitas kredit BNI khususnya yang masih terus menjaga keseimbangan pada pertumbuhan kredit dan implementasi prinsip kehati-hatian.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
"Bahwa nett open position kita coba maintain di bawah 2 persen sampai 3 persen. Biasanya saya jaganya di 1 persen sampai 2 persen. Untuk menghindari BNI terkena expose risiko di forex," kata dia.
Selain itu, antisipasi lain yang dilakukan berkaitan dengan fluktuasi Dolar adalah menjaga komposisi debitur valas. "Kita antisipasi dengan hati-hati, bahwa komposisi debitur valas kita memang dijaga di level 15 persen sampai 17 persen," tandasnya.
Untuk diketahui, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Senin (23/4). Rupiah dibuka di level Rp 13.908 atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.789 per USD.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kusfiardi menekankan perlunya kebijakan fiskal yang hati-hati dan proaktif, termasuk dalam pengelolaan investasi infrastruktur yang strategis.
Baca SelengkapnyaDi tengah naiknya risiko ekonomi global, BNI mengambil langkah prudent dengan membangun likuiditas yang kuat.
Baca SelengkapnyaErwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun yakin nilai tukar Rupiah akan terus menguat, ditopang kepercayaan investor dan pasar yang juga semakin besar.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.
Baca SelengkapnyaDPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik
Baca SelengkapnyaBank Mandiri akan terus fokus pada dominasi di bisnis nasabah prinsipal atau wholesale.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaMenteri Erick Thohir ingatkan BUMN yang memiliki utang dalam bentuk dolar AS karena nilai tukar Rupiah terus anjlok beberapa hari terakhir.
Baca Selengkapnya