Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ironi nasib pilot di RI, dibutuhkan banyak tapi 1.200 orang tak terpakai

Ironi nasib pilot di RI, dibutuhkan banyak tapi 1.200 orang tak terpakai Ilustrasi pilot. www.caeoaa.com

Merdeka.com - Maskapai penerbangan Tanah Air saat ini berlomba melebarkan sayap bisnisnya. Namun, fakta ini berbanding terbalik dengan ketersediaan pilot.

Banyak pesawat baru berdatangan untuk melayani masyarakat seluruh Indonesia. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Wahyu Satrio Utomo mengatakan, Indonesia kekurangan sekitar 700 pilot setiap tahunnya. Kebutuhan tersebut dihitung berdasarkan jumlah pesawat baru yang didatangkan setiap tahunnya, yaitu sekitar 70 pesawat.

Dia mengatakan, banyak maskapai yang merekrut pilot asing untuk menutupi kebutuhan. "Sasaran mereka bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga 'flight' (penerbangan) di ASEAN dalam rangka MEA," katanya.

Besarnya kebutuhan tak lantas membuat pilot dalam negeri mendapat pekerjaan. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyayangkan 1.200 pilot masih menganggur. "Memang patut disayangkan di saat industri penerbangan nasional sedang tumbuh tapi ternyata masih ada ribuan pilot yang lulus sekolah penerbangan masih belum bekerja," kata Menhub Budi.

CEO Sriwijaya Air, Chandra Lie mengatakan pilot asing lebih laku dikarenakan belum siapnya pilot lokal. Dia menambahkan, maskapai penerbangan di Indonesia terus mengalami perkembangan yang pesat. Sayangnya, hal ini tidak diiringi dengan perkembangan sumber daya manusia (SDM).

Apa penyebab hal ini bisa terjadi? Silakan membaca di halaman selanjutnya. (mdk/bim)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP