Jadi bandara hub, Adi Soemarmo dibangun terminal baru dan perpanjang runway

Merdeka.com - Kementerian Perhubungan menjadikan Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo sebagai salah satu bandara hub di Jawa. Pesawat dari Indonesia barat maupun timur seperti Papua, Ambon, Manado, Medan, Padang dan lainnya yang akan menuju Jawa Tengah tidak perlu ke Jakarta, bisa langsung ke Solo.
Guna mendukung pengembangan tersebut, PT Angkasa Pura, selaku pengelola Bandara Internasional Adi Soemarmo akan membangun satu lagi terminal dan perpanjangan landasan pacu.
"Pengembangan bandara baru diharapkan selesai tahun 2019, sehingga tahun 2020 bisa digunakan untuk pendaratan pesawat besar jenis 777. Nantinya jemaah haji bisa naik pesawat jenis ini, karena mampu membawa penumpang lebih banyak," kata General Manager (GM) PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo Solo, Abdullah Usman, Sabtu (24/2).
Usman mengatakan, tahun ini ada 9 rute penerbangan baru di Adi Soemarmo. Maskapai penerbangan Citilink misalnya, akan membuka 6 rute penerbangan baru. Dua penerbangan ke Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, dua penerbangan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, serta dua lainnya melayani rute Palangkaraya dan Banjarmasin.
Maskapai Sriwijaya Air, lanjut Usman, akan membuka rute Solo-Papua, sedangkan maskapai Batik Air akan mencoba rute penerbangan baru Solo-Tasikmalaya. Sementara rute Solo-Jeddah yang sebelumnya dilayani carter oleh Lion Air juga akan dijadikan reguler.
Untuk kapasitas terminal yang semula hanya 13.000 m2 akan ditingkatkan menjadi 26.000 m2 yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2019. Runway yang semula sepanjang 2.600 m, bertahap ditingkatkan menjadi 2.800 meter kemudian nanti menjadi 3.000 m sehingga pesawat wide body bisa masuk.
Guna meningkatkan jumlah penumpang PT Angkasa Pura I juga melakukan sejumlah promosi, di antaranya Asia Routes 2017 di Okinawa Jepang. Selain itu juga memberikan insentif kepada, pihak maskapai penerbangan agar mereka mau membuka rute di Solo.
"Pertumbuhan penumpang di Solo luar biasa. Tahun 2017 mencapai 2.764.504 penumpang sedangkan tahun 2016 sebanyak 2.188.368," jelasnya.
Selain itu bandara yang berada di Kabupaten Boyolali ini tengah membangun stasiun kereta api yang nantinya terintegrasi dengan jalur kereta api ke Stasiun Solo Balapan hingga Yogyakarta.
Usman berharap Pemerintah Daerah (Pemda) mampu mengoptimalkan keberadaan Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo. Terutama daerah di wilayah eks-Karesidenan Surakarta, melalui sektor pariwisata, perdagangan, maupun bisnis. Untuk memajukan sektor pariwisata, daerah harus melepaskan ego sektoral. Pemda juga harus berkoordinasi dengan provinsi dan pusat.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya