Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jakarta Berkontribusi 70 Persen dari Perputaran Uang Nasional

Jakarta Berkontribusi 70 Persen dari Perputaran Uang Nasional pertumbuhan ekonomi. ©2019 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, Jakarta merupakan jantung Indonesia. Perputaran uang, ekonomi dan bisnis sebagian besar terjadi di kota ini. Belum lagi aktivitas ekonominya berjalan siang dan malam.

"Jakarta asumsinya punya kontribusi 70 persen terhadap perputaran uang nasional. Kami kalkulasi lockdown nasional sekurangnya membutuhkan biaya Rp11-25 triliun selama 14 hari," kata Bhima kepada merdeka.com, Jakarta, Rabu (23/6).

Pemerintah menyebut dibutuhkan biaya besar untuk membiayai kebutuhan masyarakat selama lockdown imbas pandemi Virus Corona. Dalam sehari saja membutuhkan biaya mencapai Rp550 miliar hanya untuk wilayah DKI Jakarta saja.

Dia mengatakan, Jakarta membutuhkan dana sebesar Rp7,7 triliun selama 2 minggu jika melakukan lockdown. Nilai tersebut jika memperhitungkan kebutuhan lockdown Rp550 miliar sehari. "Dengan asumsi lockdown Jakarta per hari Rp550 miliar kebutuhan dana, maka lockdown selama 2 minggu butuh biaya Rp7,7 triliun," imbuhnya.

Bhima mengatakan, Jakarta merupakan jantung Indonesia. Perputaran uang, ekonomi dan bisnis sebagian besar terjadi di kota ini. Belum lagi aktivitas ekonominya berjalan siang dan malam.

"Jakarta asumsinya punya kontribusi 70 persen terhadap perputaran uang nasional. Kami kalkulasi lockdown nasional sekurangnya membutuhkan biaya Rp11-25 triliun selama 14 hari," katanya.

Meski menelan dana triliunan, Bhima menyarankan pemerintah tetap mengambil langkah lockdown. "Biayanya lebih murah dibanding kerugian ekonomi daripada tidak lakukan lockdown," tandasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP