Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Kebutuhan Mendesak

Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Kebutuhan Mendesak Proyek di Tol Cikampek. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Pemerintah pusat menyiapkan tol baru sebagai pemecah kemacetan di Tol Cikampek, meski pembangunan tol layang (elevated) belum rampung. Rencana itu didukung Pemerintah Provinsi Jawa Barat karena menjadi solusi signifikan mengurangi kemacetan. Rencana tersebut adalah proyek Tol Jakarta-Cikampek Selatan yang terbentang dari Jatiasih Bekasi hingga Sadang Purwakarta sepanjang 62 km. Lokasinya berada di sisi selatan Tol Cikampek lama.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa mengakui, pengembangan Tol Cikampek sebagai kebutuhan yang mendesak, mengingat tingginya volume kendaraan di Tol Cikampek lama. Pembangunan ini diklaim sebagai solusi dari kepadatan lalu lintas di Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang).

"Hasil prastudi menunjukkan pertumbuhan lalu lintas di Tol Cipularang sangat tinggi di mana rasio volume kapasitas tol tersebut sudah mencapai 0,8," katanya saat dihubungi Selasa (8/1).

Namun, jumlah rasio itu diprediksi meningkat menjadi 1 pada 2025 mendatang. Sehingga upaya ini sangat penting untuk mengatasi kemacetan di Tol Cipularang.

"Artinya, kebutuhan untuk meningkatkan jalan tol sudah sangat mendesak karena pelebaran jalan tol (Cipularang) menjadi 2x3 jalur pun tidak mungkin dilaksanakan karena ketiadaan lahan," jelasnya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar Dedi Taufik menyatakan pengembangan Tol Cikampek mampu mengurangi beban Tol Cikampek mengingat lalu lintas harian rata-rata (LHR) di Tol Cikampek masuk kategori tinggi.

Apalagi, Tol Cikampek merupakan salah satu jalur transportasi strategis sebagai media pergerakan angkutan orang maupun barang menuju maupun keluar Jakarta dari Jabar dan berlanjut dari atau ke Jawa Tengah, Jawa Timur, dan seterusnya.

"Gangguan terhadap pergerakan transportasi menuju Jakarta dan sebaliknya berimplikasi adanya gangguan terhadap dinamika perekonomian secara nasional," katanya.

Pembangunan Jalan Tol Cikampek Selatan setidaknya memberikan ruang gerak untuk mengimbangi pertumbuhan kendaraan yang tidak sebanding dengan jalan eksisting.

"Pertumbuhan kendaraan di Jabar saja sudah 12 persen per tahun, sementara pertumbuhan jalan hanya 1,2 persen per tahunnya," sebut Dedi.

Diketahui, tol ini akan terintegrasi dengan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) serta Tol Purbaleunyi. Nantinya, terdapat tujuh Gerbang Tol (GT) di Jalan Tol Japek II Selatan. Ketujuh GT tersebut adalah GT Jati Asih, Bantar Gebang, Setu, Sukaragam, Taman Mekar, Kutanegara, dan Sadang.

Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Jalur Selatan atau Japek Selatan ini rencananya mulai konstruksi tahun ini. Namun, proses konstruksi disinyalir masih terkendala masalah pembebasan lahan. Meski terkendala lahan, ada sedikit tanah milik Perum Perhutani yang bisa coba dipakai.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP