Jalani program BBM satu harga, Pemda Jayawijaya batasi pemakaian bensin lewat kartu

Merdeka.com - Pemerintah tengah gencar menjalankan program penyaluran BBM satu harga ke seluruh Indonesia. Diharapkan dengan program ini harga BBM di daerah terpencil sama dengan daerah perkotaan.
Dengan demikian, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus memastikan ketersediaan pasokan dan proses penyaluran BBM berjalan dengan baik.
Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Henry Achmad menceritakan strategi khusus yang dilakukan Pemerintah Daerah Jayawijaya, Wamena, Papua untuk mengawal program BBM satu harga.
"Di Wamena dikasih kartu, misalnya mobil seminggu mendapatkan 20 liter. Nah diregistrasi kendaraan tersebut baik mobil atau motor, kemudian mereka diberi jatah pembelian," ungkapnya di Kantor BPH Migas, Jakarta Selatan, Rabu (18/10).
Dengan strategi tersebut, proses penyaluran BBM ke masyarakat menjadi tertata dan dapat dikontrol dengan baik.
"Itu akhirnya tertata dengan baik. Pada tanggal yang sudah ditetapkan, misalnya, mobil dengan plat nomor tertentu akan mengambil dengan jumlah tertentu. Dari pengamatan, kami lihat tidak ada antrean," jelasnya.
Dia menambahkan, pengawasan seperti yang terjadi di Wamena merupakan bukti keterlibatan aktif pemerintah daerah setempat dalam mengawal program nasional. Sebab, pemerintah daerah punya andil besar dalam penyaluran BBM satu harga.
"Karena namanya juga BBM satu harga itu subsidi, harus termonitor dengan baik. Harus jelas siapa yang memanfaatkan. Yang kita tidak inginkan ada pihak yang tidak berhak menikmatinya," tegas Henry.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya