Jauh di Atas Target, UMKM Go Digital Sudah Tembus 4,8 Juta
Merdeka.com - Ketua Umum Indonesia E-Commerce Association (idEA), Bima Laga memastikan program 2 juta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) go digital melalui gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang digagas oleh telah melampaui target. Tercatat, per akhir Desember 2020, jumlah UMKM yang memasuki ekosistem digital mencapai 3,8 juta.
Bahkan, per Maret 2021, jumlah UMKM yang memasuki ekosistem digital kembali melonjak menjadi 4,8 juta. Atau bertambah 1 juta UMKM hanya dalam waktu empat bulan saja.
"Jadi, itu sudah meningkat UMKM yang ada di Bangga Buatan Indonesia," katanya dalam acara Dialog Rabu Produktif bertajuk Langkah Tingkatkan Geliat Transaksi, Rabu (28/4).
-
Siapa yang ajak UMKM go digital? Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital.
-
Bagaimana digitalisasi membantu UMKM naik kelas? Di tangan berinsting bisnis, digitalisasi telah mengubah cara meraup cuan. Tanpa harus punya toko fisik, semua bisa jadi penjual online. Asal punya gawai, ada akses internet, dan bubble wrap untuk pembungkus, transaksi jual beli barang atau jasa bisa berjalan. Uang masuk ke dalam kantong hanya dari sentuhan tangan.
-
Apa manfaat UMKM go digital? Sekitar 80 persen UMKM yang terhubung ke sistem digital memiliki daya tahan lebih baik.
-
Siapa yang mendukung UMKM go digital? Pemerintah berkolaborasi dengan UMKM dan e-commerce untuk menjalankan program, antara lain Gerakan Bangga Buatan Indonesia, ASEAN Online Sale Day, dan Hari Belanja Online Nasional.
-
Bagaimana UMKM bisa berkembang lewat e-commerce? Dirinya kembali menambahkan, bahwa UMKM lokal akan bisa lebih berkembang melalui e-commerce.'Kamu semua bisa jualan bahkan sampai ke luar negeri, semuanya ada lengkap kan? Kaya mas Ardi ini sampai diajarin buka toko dan pakai fitur-fitur di Kampus Shopee, jadi omset bisa tambah banyak,' tambah Zulkifli Hasan.
-
Kenapa digitalisasi penting bagi UMKM naik kelas? Bagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level. Bersaing dengan pebisnis dari daerah bahkan negara lain untuk berebut pasar yang lebih luas, dunia.
Bima mengungkapkan, pesatnya peningkatan jumlah UMKM yang tergabung dalam ekosistem digital tersebut sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Sebab, selama pandemi berlangsung pemerintah berkomitmen untuk membatasi mobilitas sosial dan ekonomi masyarakat. Salah satunya dengan menyarankan melakukan aktivitas transaksi berjualan dari rumah guna memutus mata rantai penyebaran virus corona jenis baru itu.
"Karena mayoritas pandemi orang di rumah dan mayoritas orang membeli secara online. Tentunya memang e-commerce itu satu hal yang bisa diandalkan untuk berjualan," tekannya.
Maka dari itu, dia memprediksi ke depan tren pergerakan UMKM ke dalam ekosistem digital akan terus meningkat. Hal ini pun sejalan dengan ramalan Bank Indonesia atas meningkatnya jumlah UMKM untuk go digital.
"Dan secara transaksi e-commerce menurut data dari Bank Indonesia itu juga mengalami kenaikan," ujarnya
Pemerintah Bidik 2 Juta UMKM GO Digital Lewat BBI
Sebelumnya, Pemerintahan Jokowi tengah gencar mempromosikan program Bangga Buatan Indonesia untuk mendorong usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masuk era digital. Ini sekaligus membantu kesiapan bisnis UMKM dalam kenormalan baru pasca pandemi Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan, pemerintah tengah mendorong 10 juta usaha mikro kecil menengah (UMKM) terhubung dengan platform digital lewat program tersebut. Sebab, saat ini baru 13 persen atau 8 juta pelaku UMKM yang go digital
"Kita harus bekerja sama untuk mencapai produk 2 juta UMKM masuk go digital. Karena sudah ada 8 juta lebih UMKM yang sudah bisnis secara online," kata dia dalam webinar via Zoom, Rabu (1/7).
Luhut optimis target tersebut dapat dicapai pada tahun ini. Terlebih lagi sejak diluncurkannya pada 14 Mei lalu, sudah ada 600.000 UMKM yang di digitalisasikan.
Selain itu, melejitnya tren belanja online selama pandemi Covid-19 berlangsung diyakini dapat mendongkrak jumlah UMKM yang akan go digital.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah terus mendorong agar UMKM lokal bisa merambah pasar digital.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei dari MetrixLab pada tahun 2024, sinergi Tokopedia dan ShopTokopedia juga menarik lebih banyak pengguna loyal.
Baca SelengkapnyaTransaksi yang tercipta mencapai Rp18,7 miliar dengan jumlah peserta mencapai 597 UMKM.
Baca SelengkapnyaSandiaga pun yakin seluruh targetnya bisa tercapai berkat antusiasme yang luar biasa dari para pelaku usaha UMKM.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan program nasional tersebut dapat tercapai apabila seluruh pihak bekerja sama demi kepentingan kemajuan UMKM.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia kembali mempertegas target untuk mencapai digitalisasi 30 juta pelaku UMKM pada 2024.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data pada Sistem Jakarta Entrepreneur (Jakpreneur) hingga 16 Juli 2024, tercatat 40.210 atau sekitar 10,52 persen
Baca SelengkapnyaPelaksanaan ajang PaDi UMKM Expo 2024 sedikit berbeda yang sebelumnya
Baca SelengkapnyaTikTok, Tokopedia, dan Grup GoTo berkomitmen memberikan manfaat lebih luas bagi para pelaku UMKM di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan juga menargetkan belanja online melalui e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaAFPI mencatat, sejak tahun 2017 hingga Mei 2023, pendanaan untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) mencapai Rp621 triliun.
Baca SelengkapnyaPara pelaku UMKM harus bisa memanfaatkan social commerce yang merupakan gabungan dari sosial media dan e-commerce untuk memperluas jangkauan produknya.
Baca Selengkapnya