Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jonan: Pasokan listrik saat Obama berlibur aman

Jonan: Pasokan listrik saat Obama berlibur aman Menteri ESDM Ignasius Jonan di PLN Gandul. ©2017 merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignatius Jonan mengatakan liburan mantan Presiden Amerika Obama bersama keluarga ke Bali, tidak akan ada pemadaman listrik karena ketersediaan listrik jauh dari kebutuhan walaupun masa puncaknya liburan.

"Ketersediaan listrik di Bali mencapai 1.300 MW sedangkan kebutuhan listrik pada musim liburan hari raya Idul Fitri sekitar 900 MW. Masih ada cadangan 400 MW. Jadi listrik di Bali aman saat mantan presiden Amerika Obama liburan di pulau dewata ini, " kata Jonan saat berada di Badung, Bali seperti dikutip Antara, Sabtu (24/6).

Sedangkan, lanjutnya, daya mampu pembangkit di sistem kelistrikan Bali mencapai 1.284 MW sehingga dinilai masih ada cadangan yang cukup besar dengan beban puncak tertinggi yang sempat menyentuh level sekitar 860 MW malam hari pada September 2016.

"Kapasitas terpasang sekitar 1.284 MW jadi banyak sekali. Mestinya oke," tegasnya.

Meski demikian, mantan Menteri Perhubungan itu meminta PLN menjaga pasokan listrik di Bali dan tetap siaga mengingat libur panjang Lebaran yang dipastikan banyak menarik wisatawan ke Pulau Dewata.

"Di Bali ini kalau libur Natal dan Tahun Baru dan Lebaran tentunya permintaan listrik tinggi, walau kantor dan industri tutup, permintaan tidak banyak berubah. Paling lima persen turun (konsumsi listrik) maksimum," jelas Jonan.

Hal tersebut berbeda dengan kondisi beberapa daerah di Pulau Jawa yang sebagian besar penggerak ekonominya dari sektor industri sehingga beban listrik turun signifikan.

"Di Jawa secara keseluruhan pasti itu (konsumsi listrik) turun bebannya 20-30 persen karena banyak industri, kantor dan kegiatan usaha tutup," kata Jonan.

General Manajer PLN Distribusi Bali Sandika Aflianto menambahkan dengan 'surplus' pasokan listrik di Pulau Dewata, maka ia mengimbau masyarakat untuk tenang karena tidak ada ancaman defisit.

Beban puncak ketika Lebaran diperkirakan terjadi pada malam hari selama periode 25-26 Juni 2017 dengan proyeksi mencapai sekitar 778 Megawatt. Proyeksi itu lebih tinggi dari beban puncak yang terjadi pada awal Juni 2017 mencapai sekitar 738 Megawatt dengan konsumsi hampir 75 persen di antaranya paling banyak terserap di wilayah Bali Selatan.

Namun, beban puncak saat Lebaran tersebut masih lebih rendah dibandingkan beban puncak pada September 2016 mencapai 860 Megawatt. Sistem kelistrikan di Bali telah terinterkoneksi dengan sistem kelistrikan Jawa melalui transmisi kabel laut 150 KV dan dikenal dengan sebutan sistem kelistrikan Jawa-Bali.

Saat ini daya mampu pembangkit listrik di sistem kelistrikan Bali adalah sebesar 1.284, MW, yang berasal dari pasokan listrik kabel laut 340 MW, PLTU 380 MW (milik swasta/IPP), PLTG 182,4 MW dan PLTD 382 MW. Sampai dengan Maret 2017, rasio elektrifikasi di Provinsi Bali mencapai 93,34 persen.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP