Jumlah Truk Kelebihan Muatan di Tol Cikampek Berkurang 30 Persen

Merdeka.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, jumlah truk kelebihan muatan atau over dimension dan over capacity (ODOL) di ruas Tol Cikampek sudah berkurang hingga 30 persen. Hal ini dilakukan usai pihaknya melakukan razia, seperti di KM 9 Tol Cikampek atau tepat sebelum jalur naik ke tol layang.
Dia menjelaskan, operasi ini berlangsung tiga kali seminggu. Saat ini, pihaknya masih memberi keringanan, di mana truk masih bisa jalan meski sudah ditilang. Namun, di tahun 2020 ditargetkan sudah tak ada toleransi bagi truk ODOL.
"Kita melakukan pengawasan ini tiga hari seminggu. Tadinya 70 persen sekarang menurun 40 persen ODOL ini. Kita sekarang enggak mau frontal dengan mereka. Ditilang tetap jalan," kata Budi di Tol Cikampek, Minggu (22/9).
Selain kerap menyebabkan kecelakaan, truk ODOL juga mengganggu efisiensi jalan tol karena jalan mereka yang lambat. Menhub berkata kecepatan truk itu di jalanan hanya 25 KM per jam sehingga menurunkan produktivitas tol Jakarta-Karawang.
Dia juga mengingatkan kepada para pengemudi truk yang tak mau ikut aturan Kemenhub agar memakai jalan alternatif. "Jalan tol ingin menerapkan kondisi tertentu agar layanan cepat. Jadi kalau tidak menurut, mereka pakai jalan yang lain," imbuhnya.
Untuk menekan jumlah truk kelebihan muatan ini, Kementerian Perhubungan akan memasang kamera di ruas tol di seluruh Indonesia. Dengan demikian, proses identifikasi hingga penilangan akan lebih cepat.
"Nanti itu dengan rekaman saja sudah ketahuan mereka overloading. Dan mereka harus menyingkir. Jadi prosesnya lebih cepat," jelasnya.
Metode rekaman disebut lebih cepat karena metode saat ini masih relatif merepotkan, di mana truk harus ditimbang dengan cara menempatkan roda belakang di atas alat pendeteksi di aspal. Kadang kala, roda belakang keburu melewati alat pendeteksi sehingga alat gagal mengukur.
Setelah posisi roda belakang disesuaikan, barulah ketahuan berapa berat truk tersebut. Jika melanggar maka langsung ditilang, STNK disita, meski truk masih dibolehkan melaju.
Nantinya, pemasangan kamera akan dimulai di Jakarta terlebih dahulu. Pihak Jasa Marga memastikan pada akhir tahun ini, ruas tol wilayah Jakarta dan Bandung sudah dipasang kamera pendeteksi, lalu tahun 2020 akan dipasang seluruh ruas tol di Indonesia
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya