Kampanye hemat listrik, ESDM ingin wujudkan keadilan energi
Merdeka.com - Pemerintah telah menggelorakan penghematan nasional konsumsi listrik sebesar 10 persen, sejak 15 Mei 2016. Gerakan ini diklaim bertujuan mewujudkan keadilan energi.
"Pemerintah ingin mewujudkan energi berkeadilan serta sejalan dengan paradigma pengelolaan energi global," kata Sekretaris Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, di Bali, seperti diberitakan Antara, Minggu (21/5).
Di sana, Dadan bersama Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Gusti Nyoman Wiratmaja Puja tengah mengikuti rangkaian kegiatan hemat energi. Di waktu bersamaan, aksi serupa juga dilakukan di Makassar dan Balikpapan.
-
Bagaimana Pertamina membangun energi berkelanjutan? Salah satu program TJSL juga berdampak pada dekarbonisasi dan telah menghasilkan reduksi emisi karbon hingga 715 ribu ton CO2e per tahun.
-
Apa yang dimaksud dengan efisiensi energi dalam konteks pemanasan global? Efisiensi energi mengacu pada penggunaan teknologi yang membutuhkan lebih sedikit energi untuk melakukan fungsi yang sama. Ini berarti mengurangi jumlah energi yang dibutuhkan untuk produk dan layanan, sambil tetap mempertahankan atau meningkatkan kualitas hidup.
-
Bagaimana Pertamina membangun sustainable energy? Dalam mewujudkan NZE 2060, imbuh Nicke, strategi Pertamina yang paling utama adalah bagaimana kita membangun atau memiliki sustainable energy. Sustainable artinya adalah semua material dan bahan bakunya dimiliki Indonesia, suplainya harus ada dan kemudian kita memiliki kemampuan untuk mengolahnya menjadi energi yang lebih baik.
-
Mengapa penting untuk hemat energi listrik? Adanya fakta bahwa kebanyakan energi listrik berasal dari pembakaran bahan bakar fosil yang menyumbang gas-gas rumah kaca, membuat pentingnya penggunaan sumber energi listrik terbarukan.
-
Apa yang dilakukan Pemprov Kaltim untuk mendukung kebijakan energi terbarukan? Dia kemudian meminta Perusda dapat mengoptimalkan peran, serta melakukan langkah-langkah nyata mendukung kebijakan pemerintah pusat.
-
Bagaimana cara mengurangi dampak perubahan iklim dengan menghemat energi? Dengan menghemat energi, kita bisa mengurangi efek rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.
Adapun yang dimaksud keadilan energi adalah memanfaatkan dana hasil penghematan untuk melistriki berbagai wilayah terpencil di Tanah Air. Gerakan penghematan pun menyasar konsumen rumah tangga, sosial, dan lembaga pemerintah.
"Gerakan ini akan dilaksanakan di sebelas kota yang memiliki konsumsi listrik terbesar," katanya. "Antara lain DKI Jakarta, Banten, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, Palembang, Pekanbaru, Lampung, Makassar, dan Denpasar."
Semisal, di Bali, kampanye hemat energi menyasar rumah tangga, sosial, dan gedung kantor pemerintah dengan konsumsi listrik 2.126,17 GWh. Ditargetkan, penghematan sebesar 212,617 GWh senilai Rp 311,909 miliar dan penuruan emisi karbondioksida sebesar 0,192 ton.
Dadan menjelaskan, tiga langkah penghematan listrik bisa dilakukan masyarakat. Yaitu, mematikan lampu, mencabut saklar dan kabel listrik peralatan elektronik tak terpakai.
Kemudian, men-setting pendingin udara (air conditioning/AC) pada level 25 derajat. Lalu, menjadikan hemat energi sebagai gaya hidup sehari-hari.
"Misalkan, kalau setiap hari di kantor mesti pakai jaket atau pakaian tebal karena AC-nya terlalu dingin, maka kenapa AC-nya tidak dinaikkan suhunya, sehingga tidak perlu pakai jaket dan sekaligus juga lebih hemat."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah kembali mengkaji skema power wheeling dalam RUU EBET.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM menyebut, perubahan iklim adalah tantangan bersifat kompleks yang tidak hanya bisa diselesaikan oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM melakukan uji coba untuk membandingkan efisiensi motor berbahan bakar minyak atau listrik.
Baca SelengkapnyaPerusahaan memiliki inisiatif strategis melalui dekarbonisasi bisnis yaitu efisiensi energi, pembangkit listrik ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaPercepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM menilai pelebaran batas daya ini diperlukan menyesuaikan dengan perkembangan model bisnis saat ini.
Baca SelengkapnyaDalam Energy Security, PGN optimistis berperan aktif mempertahankan ketahanan energi, terutama pemanfaatan gas bumi.
Baca SelengkapnyaMenurut Muhadi, jumlah ini didapatkan lewat pemodelan dengan metodologi studi demand-supply RKUN yang dilakukan pada 571 region.
Baca SelengkapnyaPrinsip ESG idealnya menjadi kebutuhan bagi perusahaan di sektor energi dan ketenagalistrikan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, belum ada landasan hukum khusus yang mengatur mekanisme pelaksanaan CCS di sektor ketenagalistrikan.
Baca SelengkapnyaPemerintah diingatkan tentang pentingnya mengedepankan prinsip keadilan dalam upaya transisi energi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertamina akan mulai dengan E5% dan dalam Kebijakan Energi Nasional Indonesia, secara bertahap akan meningkat menjadi E40.
Baca Selengkapnya