Kekayaan 5 Miliuner Dunia Naik Jadi Rp13.548 Triliun, Saat 5 Miliar Orang Tambah Miskin
Peningkatan kekayaan pertama dialami Elon Musk, yang menjalankan beberapa perusahaan, termasuk Tesla dan SpaceX.
ejak tahun 2020, kekayaan bersih para miliuner ini telah meroket 114 persen menjadi total USD869 miliar atau Rp13.548 triliun (kurs Rp15.590).
Kekayaan 5 Miliuner Dunia Naik Jadi Rp13.548 Triliun, Saat 5 Miliar Orang Tambah Miskin
Kekayaan 5 Miliuner Dunia Naik Jadi Rp13.548 Triliun, Saat 5 Miliar Orang Tambah Miskin
Kekayaan milik lima orang terkaya di dunia yakni Elon Musk, Bernard Arnault, Jeff Bezos, Larry Ellison, dan Warren Buffett terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut Laporan Kesenjangan Tahunan Oxfam, sejak tahun 2020, kekayaan bersih para miliuner ini telah meroket 114 persen menjadi total USD869 miliar atau Rp13.548 triliun (kurs Rp15.590).
Melansir laman CNN, peningkatan pertama dialami Elon Musk, yang menjalankan beberapa perusahaan, termasuk Tesla dan SpaceX.
Kekayaannya melonjak menjadi USD245,5 miliar atau Rp3.827 triliun pada akhir November atau naik 737 persen dari Maret 2020.
Kemudian di posisi kedua ada bos produsen barang mewah Prancis LVMH, Bernard Arnault dan keluarganya yang memiliki kekayaan bersih USD191,3 miliar atau Rp2.982 triliun atau naik 111 persen.
Lalu ada pendiri Amazon Jeff Bezos yang memiliki kekayaan USD167,4 miliar atau Rp2.609 triliun atau naik 24 persen. Sementara kekayaan pendiri Oracle, Larry Ellison berjumlah USD145,5 miliar atau Rp2.268 triliun atau naik 107 persen.
Lalu ada CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett, yang memiliki kekayaan bersihnya naik 48 persen menjadi USD119,2 miliar atau Rp1.858 triliun.
Menurut Oxfam, secara keseluruhan, kekayaan para miliarder telah meningkat sebanyak tiga kali lebih cepat yakni sebesar USD3,3 triliun atau Rp51.449 triliun atau 34 persen, sejak tahun 2020.
Dalam laporan tahun ini, Oxfam berargumentasi bahwa dunia usaha memperoleh keuntungan besar, sehingga membantu mensejahterakan orang-orang kaya.
Oxfam menyebut tujuh dari 10 perusahaan publik terbesar di dunia mempunyai CEO miliarder atau miliarder sebagai pemegang saham utama.
Namun pada saat yang sama, hampir 5 miliar orang di seluruh dunia menjadi lebih miskin karena mereka menghadapi inflasi, perang, dan krisis iklim.
Lebih lanjut, mereka menilai dibutuhkan waktu hampir 230 tahun untuk mengentaskan kemiskinan berdasarkan kondisi saat ini.