Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kembangkan perkebunan sawit, BNI kucurkan Rp 6 triliun untuk SSMS

Kembangkan perkebunan sawit, BNI kucurkan Rp 6 triliun untuk SSMS Bank BNI. merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memberikan dukungan dengan mengucurkan kredit senilai Rp 6 triliun kepada PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS). Perjanjian kerja sama kredit ini menjadi salah satu penopang rencana manajemen SSMS pada tahun 2017 untuk memantapkan komitmen dalam mengembangkan usaha perkebunannya.

Emiten perkebunan sawit yang membentangkan lahan bisnisnya di Kalimantan Tengah ini akan terus konsisten membidik peluang-peluang pengembangan luas areal tanamnya. Tak hanya itu, SSMS juga akan terus mengembangkan usahanya, antara lain dengan membangun lebih banyak pabrik kelapa sawit.

"Dukungan BNI ini merupakan bentuk kepercayaan yang sangat berarti sekali buat PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. Dukungan finansial BNI ini menjadikan kami semakin optimis dalam mengembangkan bisnis," kata Direktur Keuangan SSMS, Nicholas Justin Whittle melalui keterangan resminya di Jakarta, Minggu (15/1).

Selain itu, BNI juga turut memberikan dukungan dalam meningkatkan efektivitas transaksi keuangan SSMS, sebagai salah satu pengembang perkebunan kelapa sawit dan produk-produk turunannya. Antara lain, layanan cash manajemen guna melengkapi dukungan lainnya yang sudah diberikan BNI sebelumnya.

Direktur Keuangan dan Risiko Kredit BNI Rico Rizal Budidarmo menuturkan, nota kesepahaman ini dilaksanakan dengan prinsip saling menguntungkan. Bidang-bidang kerja samanya antara lain penyimpanan dan pengelolaan dana dalam bentuk produk-produk perbankan yang disiapkan BNI, penggunaan fasilitas Integrated Cash Management antara lain BNI Direct hingga BNI e-tax, serta layanan corporate card dan individual card.

Perkebunan kelapa sawit merupakan subsektor pertanian yang prospektif, di mana Indonesia dan Malaysia berkontribusi 86 persen dari pasokan seluruh minyak sawit dunia. Permintaan terhadap minyak sawit juga berpotensi terus meningkat karena minyak sawit mentah (CPO) digunakan sebagai bahan baku biodiesel.

Mandatory konversi minyak fosil ke minyak nabati di Amerika Serikat, Afrika dan Indonesia akan meningkatkan permintaan CPO. Kelapa sawit juga paling efisien dan produktif dibanding minyak nabati lainnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP