Kemendag Setop Sementara Impor Makanan dan Minuman dari China

Merdeka.com - Menteri perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, pihaknya menghentikan sementara impor makanan dan minuman dari China untuk mengantisipasi penularan virus Corona ke Indonesia. Menurutnya, keputusan ini juga dilakukan oleh negara-negara lain.
"Berkaitan dengan impor memang kita sesuai dengan kondisi yang tidak menentu mengenai virus Corona, kita akan setop sementara untuk pasokan-pasokan makanan dan minuman dari negara yang terjangkit virus tersebut. Nah ini untuk mengantisipasi kondisi kita dan kondisi secara keseluruhan supaya mencegah tersebarnya virus, bahkan turis pun di stop," ujar Agus saat melakukan pantauan harga bahan pokok di Pasar Senen, Jakarta, Senin (3/2).
Untuk itu, dia meminta para pengusaha harus menerima keadaan, sebab Indonesia bisa kembali impor jika situasi dan kondisi terkait masalah virus corona selesai. Meski demikian, pihaknya belum mengetahui kapan virus itu bisa teratasi, dan berharap masalah tersebut cepat selesai.
"Ya bagi pengusaha harus terima, memang begitu kondisinya. Tetapi bukan sama sekali di setop. Artinya sampai nanti kondisi virus itu masalahnya selesai," ujarnya.
Kementerian Perdagangan juga bersinergi dengan Kementerian Pertanian guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Memang ya ini kan situasi usaha ya. Tapi harus kita ini harus menciptakan iklim usaha yang sejuk. Makanya ini kita antisipasi dengan kondisi-kondisi sekarang ini. Sekali lagi kaitannya dengan impor memang kita setop sementara, karena itu akan membahayakan bagi penduduk Indonesia kita semua," jelasnya.
Kebijakan Saling Pasok
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Menteri Perdagangan Agus Suparmanto terus berusaha agar pasokan bahan pokok di Indonesia mencukupi. Hal ini juga untuk menekan harga komoditi yang mengalami kenaikan, seperti cabai.
Dia menjelaskan, harga cabai naik di pulau Jawa dikarenakan dampak musim kemarau yang panjang, kemudian dilanjutkan dengan musim hujan. Sehingga hal itu mempengaruhi proses penanaman.
"Kalau cabai agak naik sekarang itu karena kemarau yang panjang kemarin, dan banjir. Sehingga Jawa terjadi delay penanaman, karena itu hasilnya juga akan dimulai sampai Februari akhir," ujar Syahrul saat melakukan kunjungan ke Pasar Senen, Jakarta, Senin (3/2).
Untuk itu, pihaknya bersama Kementerian Perdagangan akan melakukan strategi saling pasok. Di mana wilayah yang mengalami panen bahan pokok akan mengirimkan komoditi ke wilayah yang gagal panen.
"Kalau tidak nanti cabai yang ada di Jawa Barat pasar nya juga akan bersoal, Jawa timur panen, karena itu kita ambil pasoknya yang jauh itu dari Sulawesi, ada juga dari Kalimantan Selatan, dan itu yang kita intervensi hari ini," imbuhnya.
Selain itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan agar distribusi bahan pokok bisa melalui udara. "Soalnya ada di hilir bagaimana transportasi laut kita tingkatkan menjadi transportasi udara, dan kami sudah sepakat untuk membicarakan dengan Kementerian Perhubungan, dan lain-lain yang bisa untuk bisa memfasilitasi," ujarnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya