Kemendikbud Canangkan Program Keahlian Ganda Atasi Kurangnya Guru Vokasi

Merdeka.com - Deputi Direktur Penyelarasan Vokasional dan Kerjasama Industri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Saryadi Guyatno mengatakan jumlah guru SMK di Indonesia cukup besar, namun belum bisa memenuhi kualifikasi kebutuhan pendidikan masa kini. Untuk itu, pemerintah berupaya mengatasi problem minimnya tenaga pengajar.
"Kita punya guru dari sisi jumlah memadai. Namun dari sisi kualifikasinya tidak sesuai. Di SMK itu ada tiga jenis mata pelajaran. Ada normatif, PKN, Agama. Ada adaptif, ada matematika, fisika, science. Kemudian ada produktif, guru kejuruan. Guru kejuruan ini lah yang kurang," ujarnya, saat ditemui, di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (10/11).
Saryadi mengatakan, langkah yang diambil pemerintah untuk memastikan kecukupan tenaga pengajar mata pelajaran kejuruan adalah dengan menjalankan program guru dengan keahlian ganda. "Guru adaptif seperti, matematika, fisika, kita training mereka 1,5 tahun dari sisi aspek kompetensi teknisnya. Disebut ganda karena dia bisa mengajarkan dua komponen," katanya.
Selama jangka waktu 1,5 tersebut, para guru akan mengikuti training yang meliputi pendidikan, pelatihan. Para guru yang mengikuti training juga akan diberikan kesempatan magang di industri. "Di akhir (masa training) mereka akan diuji kaitan dengan kompetensinya. Ada sertifikasi kompetensi terkait dengan apa yang diajarkan," jelas Saryadi.
Program guru keahlian ganda ini, menurut Saryadi, dapat mengatasi problem kurangnya tenaga pengajar di sekolah vokasi.
"Di 2016 itu sempat diidentifikasi 91.000. Itu kekurangannya. Dan kita kan ada moratorium penerimaan tenaga guru dari tahun 2014 sehingga di satu sisi kita punya kapasitas terpasang yang berlebih, di satu sisi ada kebutuhan maka ada program tadi, program keahlian ganda," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya