Kemenhub: Gunung Agung meletus tak bahaya bagi penerbangan

Merdeka.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menyatakan Gunung Agung di Bali meletus dengan ditandai semburan asap tebal setinggi 700 meter pada pukul 17.05 Wita, Selasa (21/11). Ada-pun status Gunung Agung berada dalam dalam level siaga atau level tiga.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso mengungkapkan, keadaan tersebut tidak berbahaya bagi penerbangan, sebab asap yang keluar tersebut tidak mengandung abu vulkanik.
"Ada asap hitam tapi tidak mengandung Vulcanic Ash (Abu Vulkanik). Masih dalam taraf asap," ungkapnya di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Selasa (21/11).
Dia menegaskan bahwa pihaknya akan selalu memantau kondisi Gunung Agung sehingga dapat menentukan kebijakan yang tepat bila dibutuhkan.
"Penerbangan masih normal. Kami di daerah akan selalu pantau terus. Kita akan cepat bertindak kalau sudah ada VA (Vulcanic Ash/Abu Vulkanik)," kata dia.
Dia mengatakan, karakteristik Indonesia yang berada di jalur gunung berapi membuat pemerintah, khususnya Ditjen Perhubungan Udara telah menyiapkan berbagai skenario manajemen risiko jika terjadi letusan gunung berapi.
"Kita hidup di cincin api. Mitigasi sudah disiapkan. Kita punya bila itu terjadi. Di Bali bila terjadi letusan kita akan lihat arah angin kemana. Kalau ke utara dan timur tidak apa. Kalau selatan berbahaya karena ada airport kita yang besar," jelas dia.
Pihaknya juga telah menyiapkan beberapa bandara alternatif bila terjadi letusan Gunung Agung. "Kami siapa beberapa seperti Lombok, Banyuwangi, Surabaya, Kupang, Jogja, Semarang, Solo, dan Makassar," tegasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya