Kemenhub Klaim Pengelolaan dan Pengawasan Jembatan Timbang Semakin Baik
Merdeka.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa pengelolaan dan pengawasan di jembatan timbang saat ini sudah semakin baik. Hal ini ditandai dengan sudah diberlakukannya pengawasan secara ketat di setiap daerah-daerah.
"Jembatan timbang saya katakan cukup bagus perkembangannya. Selain saya juga SCM (Supply Chain Management-nya kemudian saya bangun sistemnya, saya bangun pengawasannya saya juga bangun IT-nya, saya bangun juga komunikasi dengan kepolisian dan pengadilan menyangkut masalah pengawasan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kemenhub Budi Setiyadi, saat ditemui di Jakarta, Minggu (17/3).
Budi mengatakan, perbaikan itu juga dirasakan setelah dialihkannya pengelolaan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau jembatan timbang pada pengusaha swasta. Sebab, pengoperasian alat pendeteksi kelebihan muatan itu dianggap lebih optimal jika ditangani badan usaha.
-
Kapan jembatan itu dibangun? Konon jembatan gantung ini sudah ada sejak tahun 1918.
-
Kapan jembatan ini dibangun? Jembatan ini dibangun pada tahun 1914.
-
Bagaimana pembangunan jembatan ini dilakukan? “Pembangunan ini akan menambah akses jembatan baru, sehingga menjadi dua akses jembatan. Selain itu, akan dilakukan diperkuat jembatan eksisting yang sudah ada,“ jelas Gubernur Andi.
-
Bagaimana jembatan itu dibangun? Pondasi jembatannya terbuat dari batu andesit. Untuk penyangga di tiap ujungnya ada dua dan masing-masing penyangga terdiri dari empat seling besi.
-
Bagaimana jembatan ini dibangun? Jembatan ini dibangun menggunakan rangka baja tipe Callender Hamilton dengan menggunakan dua profil siku ganda sebagai rangka jembatannya.
-
Siapa yang membangun jembatan ini? Jembatan Kudung Kendeng Lembu dibangun oleh perusahaan swasta Belanda yang bernama Landbouw Maatschappij Onderneming David Bernie (NV Rubber Cultur Mij Kendenglembu).
"Menurut saya cukup bagus dengan beberapa tahun yang lalu setelah diserahkan kepada pusat dan pembangunan fisiknya jembatan timbang yang kita lakukan," kata dia.
Menurutnya, pengalihan yang dilakukan kepada pihak swasta ini juga bukan tanpa sebab. Ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan menjalankan standar operasional (SOP) agar lebih baik lagi.
"Agar SOP berjalan dengan baik saya tidak mempercayakan semua dengan petugas kita tapi ada pihak swasta yang masuk ke dalem," kata Budi
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk memasuki tahapan laik fungsi jalan usia beton minimal harus berusia 21 hari sampai 28 hari untuk bisa dilakukan uji beban.
Baca SelengkapnyaJembatan baru dengan panjang sekitar 40 meter itu diklaim bisa tahan selama 50 tahun.
Baca SelengkapnyaSalah satu jembatan ikonik di Kabupaten Lumajang sempat hancur diterjang banjir lahar Semeru. Tak butuh waktu lama, jembatan tersebut berubah menawan.
Baca SelengkapnyaSelain jalan, infrastruktur jembatan menjadi prioritas pembangunan di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaDani mengatakan, proses revitalisasi jembatan dilakukan lantaran sebelumnya terdapat tiang penopang jembatan yang mengakibatkan menumpuknya sampah-sampah.
Baca SelengkapnyaKemenhub menerima predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI
Baca SelengkapnyaMenariknya, kisah sukses Jokowi membangun infrastruktur tak hanya terjadi di Pulau Jawa, melainkan juga luar Jawa. Sebut saja proyek Tol Trans Sumatera.
Baca SelengkapnyaKetiga jembatan merupakan bagian dari 37 jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa yang usianya sudah tua.
Baca SelengkapnyaPenyitaan ini merupakan tindak lanjut pengaduan masyarakat melalui kanal Kontak Kami Kementerian Perdagangan.
Baca SelengkapnyaWalaupun usianya sangat tua, namun jembatan itu masih berdiri kokoh.
Baca SelengkapnyaJokowi berhasil menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 2.700 kilometer (km) untuk mengurangi biaya logistik.
Baca SelengkapnyaProgres pembangunan Jembatan Otista telah mencapai 87 persen.
Baca Selengkapnya