Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenkeu Sebut Bulog Tak Optimal Manfaatkan Modal dari Negara

Kemenkeu Sebut Bulog Tak Optimal Manfaatkan Modal dari Negara Beras Bulog. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata mengatakan menyebut bahwa Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) tak optimal memanfaatkan Penyertaan Modal Negara (PMN). Pada 2015 dan 2016, pemerintah sudah menyuntik modal kepada Bulog dalam melaksanakan bisnis namun nyatanya tidak digunakan dengan baik.

"Yang kami ikuti untuk Bulog adalah 2015, 2016 kita beri PMN dan kemudian kita ikuti apakah sudah digunakan PMN tadi sesuai proposal waktu mereka meminta PMN itu. Jadi sebatas itu pengamatannya. Dan Bulog ini termasuk salah satu BUMN yang pemanfaatan PMN nya tidak optimal," ujar Isa di Kantornya, Jakarta, Jumat (6/12).

Kurang optimal memanfaatkan modal tidak hanya terjadi pada beberapa tahun lalu, tetapi juga tahun ini. Tahun ini, melalui pengamatan Kemenkeu, Bulog masih sangat rendah dalam memanfaatkan modal dari negara. Padahal perusahaan pelat merah itu, sangat rajin mengajukan permintaan PMN.

"Jadi menarik ini, banyak informasi mengenai ada kekurang bagusan dalam pengelolaan saya tak bisa komentari secara spesifik. Tapi yang jelas PMN yang diberikan pemerintah kalau tidak salah 2019 itu pemanfaatan nya masih sangat rendah. Jadi agak ironis ini ya, di satu sisi ada informasi seperti itu lho kok ada PMN di situ, kok belum dimanfaatkan," jelas Isa.

Pengawasan Bulog di Tangan BUMN

Isa melanjutkan, pengawasan dan pembinaan operasional serta kinerja Bulog ada ditangan Kementerian Badan usaha Milik Negara (BUMN). Oleh karena itu, Kementerian Keuangan tidak bisa melakukan pembinaan secara langsung untuk mengingatkan pemanfaatan PMN.

"Bulog itu salah satu BUMN yang pembinaan dan pengawasannya ada di Kementerian BUMN. Jadi kalau saya diminta pandangan mengenai kegiatan operasional dia, terus apakah pengelolaan keuangannya bagus apa tidak saya tidak bisa detail," paparnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KTNA Kritisi Sikap Bulog yang Tidak Serap Gabah dan Jagung
KTNA Kritisi Sikap Bulog yang Tidak Serap Gabah dan Jagung

Panen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah.

Baca Selengkapnya
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani

Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Beberkan Kendala Penyerapan Beras Petani, Termasuk Kelangkaan Pupuk
Dirut Bulog Beberkan Kendala Penyerapan Beras Petani, Termasuk Kelangkaan Pupuk

Jumlah panen raya saat ini sangat melimpah, namun karena cuaca yang tidak mendukung menyebabkan waktu panen yang singkat.

Baca Selengkapnya
Politisi Gerindra: Hanya BUMN yang Punya Kontribusi Bisa Dapat Kucuran PMN
Politisi Gerindra: Hanya BUMN yang Punya Kontribusi Bisa Dapat Kucuran PMN

Perusahaan milik negara yang menerima insentif anggaran tersebut harus memiliki performa yang cukup baik

Baca Selengkapnya
BPK Temukan 11 Perusahaan BUMN Bermasalah, Erick Thohir: Kalau Ada Korupsi Kita Bawa ke Kejagung
BPK Temukan 11 Perusahaan BUMN Bermasalah, Erick Thohir: Kalau Ada Korupsi Kita Bawa ke Kejagung

Erick menyebut, temuan BPK atas permasalahan yang terjadi di perusahaan BUMN merupakan hal yang lumrah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kritik Keras Cak Imin Serang Proyek Food Estate
VIDEO: Kritik Keras Cak Imin Serang Proyek Food Estate "Terbukti Gagal!"

"Food estate terbukti gagal, maka jalan cepat yang harus dilakukan adalah mengintensifkan tanah-tanah pertanian punya rakyat"

Baca Selengkapnya
Bulog Kena Tegur Kemendagri, Harga Beras Masih Melambung di Tengah Skandal Demurrage Rp294 M
Bulog Kena Tegur Kemendagri, Harga Beras Masih Melambung di Tengah Skandal Demurrage Rp294 M

Teguran ini terjadi di tengah skandal demurrage atau denda impor beras sebesar Rp294,5 miliar.

Baca Selengkapnya
Pariwisata Bali Pulih, Pegadaian Siap Dukung Kebangkitan UMKM di 2024
Pariwisata Bali Pulih, Pegadaian Siap Dukung Kebangkitan UMKM di 2024

Setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Masih Ada Sisa Rp140 Triliun Investasi Mangkrak Jelang Akhir Kepemimpinan Jokowi
Masih Ada Sisa Rp140 Triliun Investasi Mangkrak Jelang Akhir Kepemimpinan Jokowi

Menjelang akhir masa jabatan Presiden Jokowi, masih ada Rp140 triliun investasi mangkrak yang belum terselesaikan.

Baca Selengkapnya
BNI Proaktif Dukung Upaya Pemulihan dan Peningkatan Kinerja BUMN
BNI Proaktif Dukung Upaya Pemulihan dan Peningkatan Kinerja BUMN

Peningkatan tersebut terutama disalurkan kepada BUMN yang menjalankan fungsi strategis bagi negara seperti PLN, Pertamina, dan BULOG.

Baca Selengkapnya
Ganjar Sentil Perusahaan BUMN Karya Kerap Merugi dan Nyaris Bangkrut
Ganjar Sentil Perusahaan BUMN Karya Kerap Merugi dan Nyaris Bangkrut

Ganjar mengaku tidak kaget atas fenomena BUMN Karya merugi meski memperoleh proyek infrastruktur.

Baca Selengkapnya
Demurrage Beras Bulog Diduga Terindikasi Kesalahan Alur Administratif
Demurrage Beras Bulog Diduga Terindikasi Kesalahan Alur Administratif

Asosiasi Geber BUMN menduga ada kesalahan alur administrasi dalam proses impor beras oleh Perum Bulog.

Baca Selengkapnya