Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenkop UKM Beberkan Kendala Program UMKM Go Online

Kemenkop UKM Beberkan Kendala Program UMKM Go Online UMKM. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Deputi Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Eddy Satriya membeberkan berbagai kendala atas program digitalisasi usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang tengah di gencarkan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Padahal tahun ini ditargetkan 10 juta UMKM dapat go online.

Pertama, Pemahaman teknologi masih rendah. Rendahnya pemahaman atas penggunaan teknologi untuk menunjang bisnis dianggap menjadi kendala tersendiri untuk mendorong UMKM go online.

"Pemahaman teknologi di UMKM kita masih rendah. Padahal didalamnya mencakup proses pemasaran, ini kendala yang kita hadapi," kata dia dalam webinar yang digagas oleh WhatsApp, Selasa (21/7).

Kedua, Ketersediaan akses internet yang terbatas. Padahal, akses internet menjadi bagian penting dalam kegiatan ekonomi digital, sehingga diperlukan jaringan internet yang stabil. Sedangkan, sebagian besar pelaku usaha UMKM tersebar di daerah.

"Maka, ketersediaan akses menjadi kendala atas program UMKM go online," ujarnya.

Ketiga, Keamanan transaksi. Menurut Eddy masih banyak konsumen di Indonesia yang mengkhawatirkan keamanan bertransaksi secara online. Hal itu dinilai menjadi kendala tersendiri dalam mencetak lebih banyak UMKM ke pasar digital.

Terakhir, Permodalan terbatas. Tidak dipungkiri menjalankan kegiatan bisnis berbasis digital perlu ditunjang gawai yang memadai. Selain itu, pelaku usaha UMKM juga harus menyiapkan dana untuk mendapatkan layanan akses internet.

Ironisnya pelaku usaha di sektor ini didominasi oleh usaha kecil yang mempunyai modal terbatas. Sekaligus tenaga kerja dengan keahlian yang terbatas. Oleh karenanya, Kementerian Koperasi dan UKM terus meningkatkan koordinasi dengan sejumlah kementerian/lembaga terkait. Serta BUMN, Perguruan Tinggi, Swasta, dan Startup.

Adapun kegiatan yang dilakukan, yakni pengadaan akses/infrastruktur digital, akses pembiayaan, pelatihan, pendampingan, inkubator, dan sistem informasi digital UMKM. Dengan output yang dihadapkan ialah produksi meningkat, omzet meningkat, skala usaha meningkat, dan manajemen usaha meningkat.

"Pada akhirnya terbentuk komunitas UMKM berbasis digital. Sehingga UMKM naik kelas," tandasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP