Kementan Soal Anjloknya Harga Ayam: Karena Permintaan Menurun

Merdeka.com - Direktur Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita mengatakan, anjloknya harga ayam di tingkat peternak dalam beberapa waktu terakhir disebabkan oleh permintaan yang menurun. Sedangkan stok ayam di peternak terus meningkat.
"Tidak ada over suply Day Old Chicken (DOC), karena ini semata-mata demand yang turun di bulan ini. Itu terjadi tahun ke tahun, di Maret terjadi penurunan demand," ujar dia di Jakarta, Rabu (6/3).
Menurut dia, ada juga sebagian peternak atau integrator yang telah menyiapkan stok ayam lebih dari biasanya untuk menyambut musim kampanye pemilihan umum (pemilu). Namun nyatanya kegiatan kampanye pemilu belum membuat permintaan ayam meningkat.
"Dari info intergrator, pemilu ini banyak kebutuhan ayam. Ternyata pemilu sekarang tidak makan ayam, tidak ada nasi bungkus. Ini bisnisnya meleset. Di situ mereka yang peternak mandiri, kawan kita yang betenak mandiri yang tidak punya kemitraan. Ketika harga jatuh, mereka tanggung sendiri," jelas dia.
Namun demikian, lanjut Ketut, harga ayam di tingkat peternak bisa kembali normal dalam beberapa hari ke depan. Peningkatan harga ini mulai terlihat di sejumlah sentra peternakan ayam.
"DI Jawa Tengah harganya jatuh ke Rp 17 ribu, tapi sudah naik jadi Rp 19 ribu. Harga sampai Maret HPP (Harga Pokok Penjualan) Rp 20 ribu-Rp 22 ribu, di peternak sekarang Rp 19 ribu, di pasar Rp 34 ribu-Rp 36 ribu. Saya ambil kebijakan agar bagaimana kawan2 mendapatkan harga yang wajar. Minimal Rp 20 ribu (di tingkat petani), mudah-mudahan 1-2 hari ke depan jadi Rp 20 ribu," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya