Kementerian PUPR Perluas Daerah Irigasi Lakitan Sumsel 2.590 Hektar
Merdeka.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan perluasan jaringan irigasi dan peningkatan kapasitas saluran di Daerah Irigasi (DI) Air Lakitan di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan (Sumsel).
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, luasan DI Air Lakitan akan bertambah 2.590 hektar untuk memenuhi luas layanan 9.697 hektare.
"Harus kita pelajari betul di lapangan, pola perilaku para petani kita. Sehingga kita bisa belajar bagaimana cara membagi air untuk keperluan irigasi," tuturnya Minggu (18/8).
-
Apa yang dibangun oleh Brantas Abipraya di Sumut? PT Brantas Abipraya (Persero) telah merampungkan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Regional Mebidang.
-
Apa saja yang dibangun Kementerian PUPR untuk air? Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur air seperti membangun 42 bendungan, 1,18 juta hektare jaringan irigasi.
-
Siapa yang terlibat dalam proyek Brantas Abipraya ini? Dalam pengerjaan jalan Tol BetungTempino-Jambi Seksi 3 ini Brantas Abipraya bersinergi dengan dua BUMN Konstruksi lainnya.
-
Dimana saja jembatan di Banyuwangi dibangun? Tahun 2023 ini, pemkab melakukan pembangunan dan perbaikan sebanyak 52 jembatan yang tersebar di berbagai wilayah Banyuwangi, 10 di antaranya adalah jembatan rekonstruksi bencana.
-
Kenapa Kementerian PUPR membangun bendungan? Oleh sebab itu, di hadapan peserta World Water Forum ke-10 Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur air seperti membangun 42 bendungan, 1,18 juta hektare jaringan irigasi.
-
Bagaimana Brantas Abipraya membangun SPAM di Sumut? Dalam pembangunan SPAM ini Brantas Abipraya mengerjakan dua paket pembangunan, yaitu Jaringan Distribusi Utama (JDU) dengan panjang pipa 18,7 kilometer dengan kapasitas tangki 2.500 meter kubik di Kota Binjai dan 3.000 meter kubik di Kabupaten Deli Serdang.
Menteri Basuki menjelaskan, pembangunan dilakukan melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Ditjen Sumber Daya Air dengan anggaran tahun jamak tahun 2016-2019 sebesar Rp 291,42 miliar dengan kontraktor PT Waskita Karya dan PT Citra Mandiri Abadi JO.
Lingkup pekerjaannya antara lain pembangunan saluran primer sepanjang 3,5 Km, pembangunan Saluran Sekunder sepanjang 25 Km dan saluran tersier sepanjang 17 Km.
Selain itu juga dilakukan peningkatan saluran yang sebelumnya berupa saluran tanah menjadi beton yakni saluran primer sepanjang 5 Km dan saluran sekunder sepanjang 12,7 Km. Dilakukan pembangunan 30 bangunan Bagi Sadap, 10 buah Bangunan Terjun, 3 Talang, 100 bangunan DC & IC dan 68 buah bangunan pelengkap lainnya.
Kepala BBWS VIII Birendrajana mengungkapkan, Kabupaten Musi Rawas merupakan daerah potensial untuk pertanian karena dilewati oleh beberapa sungai besar antara lain Sungai Air lakitan dan Sungai Kelingi.Pembangunan ini akan mengoptimalkan air irigasi dan mengurangi tingkat kehilangan air yang sampai ke petani.
"Progres per tanggal 6 Agustus 2019 sudah mencapai 96,6 persen, atau lebih tinggi dari rencana sebesar 92,8 persen. Diharapkan akan meningkatan kesejahteraan petani dengan bertambahnya Indeks Pertanaman petani dari 100 persen menjadi 179 persen, dengan pola Padi-Padi," jelasnya.
Adapun pembangunan D.I. Air Lakitan di desain dengan luas layanan 9.697 hektar yang dilakukan secara bertahap. Tahun 2006 – 2009, pembangunan Bendung & saluran Primer. Tahun 2010 – 2014 dilanjutkan pembangunan Kantong Lumpur, tanggul bendung, Tanggul banjir, Saluran Sekunder & Saluran Tersier.
Pembangunan saluran tersier terus dilanjutkan pada tahun 2014 – 2016 hingga dicapai luas layanan 7.107 hektare. Pada pembangunan tahun 2016 - 2019 dilakukan pembangunan saluran primer, sekunder, dan tersier untuk penambahan luas layanan 2.590 hektar sehingga tercapai luas layanan 9.697 hektar.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bendungan ini merupakan salah satu proyek strategis nasional pemerintah dengan nilai kontrak senilai Rp577,13 miliar.
Baca SelengkapnyaBendungan Margatiga memiliki luas genangan mencapai 2.313 hektare (Ha) dan daya tampung sebanyak 42 juta meter kubik.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, bendungan dan Instalasi Pengolahan Air itu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaProyek yang dikerjakan mulai dari pembangunan jalan hingga pembangunan gedung dan infrastruktur sumber daya air.
Baca SelengkapnyaProyek sistem irigasi tersebut bermanfaat untuk mengairi sawah di 12 desa dan meningkatkan indeks Pertanaman (IP) di Kabupaten Sigi.
Baca SelengkapnyaBendungan ini diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar
Baca SelengkapnyaPembangunan bendungan itu menelan menelan biaya Rp836 miliar.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB.
Baca SelengkapnyaBendungan yang berlokasi di Lampung Timur ini dibangun sejak tahun 2017.
Baca SelengkapnyaJokowi pun bersyukur rehabilitasi irigasi Gumbasa kini telah rampung
Baca SelengkapnyaPada proyek ini, perseroan sebagai kontraktor utama yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan dua paket pekerjaan.
Baca SelengkapnyaBendungan yang telah diselesaikan pekerjaannya antara lain, Bendungan Karian Banten, Bendungan Tapin Kalimantan Selatan, Bendungan Leuwikeris Jawa Barat.
Baca Selengkapnya