Kesulitan kumpulkan data e-commerce, ini alasan BPS
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) berencana mengumpulkan serta merilis data perdagangan daring atau e-commerce. Data tersebut direncanakan sudah dipublikasikan pada Februari 2018 kemarin. Namun, sampai kini data tersebut tak kunjung keluar.
Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto, mengakui bahwa pihaknya kesulitan mengumpulkan data-data tersebut. Hal ini dikarenakan ada pelaku e-commerce yang masih enggan menyerahkan datanya.
"Jadi nampaknya kami masih butuh usaha yang cukup banyak untuk mendapatkan data lengkap," kata dia saat ditemui di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta, Kamis (23/8).
-
Apa yang menjadi kesulitan Eko dalam bisnis? 'Kesulitan terbesar kami adalah memastikan ketersediaan stok bahan baku. Ketika pasokan berkurang, harga juga bisa melonjak,' jelas Eko.
-
Kenapa ERP di Jakarta terhambat? 'ERP itu kita masih fokus sama regulasi dan kemarin kendalanya adalah regulasi. Sekarang didorong adalah bagaimana regulasi kita siapkan, tentu dengan stakeholders,' kata Syafrin kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/11).
-
Siapa yang kesulitan mendapatkan pekerjaan? Indira adalah bagian dari kelompok generasi terbesar di Indonesia, Generasi Z, yang mencakup lebih dari 74 juta orang, atau 27,9 persen dari populasi Indonesia, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012.
-
Dimana UMKM bisa mendapatkan akses ke data bisnis terkini? Bukan itu saja, para penjual baru juga akan mendapatkan akses ke berbagai data bisnis dan wawasan terkini yang sudah tersedia di dasbor khusus penjual Seller Center.
-
Apa saja yang menjadi kendala distribusi logistik Pemilu di Papua? Seperti, sarana transportasi khusus, misalnya, sewa pesawat atau perahu motor yang dilanjutkan dengan berjalan kaki.
-
Bagaimana BRI mengumpulkan data untuk Indeks Bisnis UMKM? Survei dilakukan di 33 provinsi, jumlah responden sebesar 7.047 debitur UMKM, margin of error ± 1,16%, metode sampling: stratified systematic random sampling, dan periode survei: 03 s.d. 19 Oktober 2023.
Dia mengatakan sejauh ini pihaknya baru menerima data dari pelaku e-commerce berskala besar. "Selama ini, gambaran besarnya kami dapat dari pelaku-pelaku e-commerce yang utama. Kita tahu komoditas yang paling sering dibeli lewat online, tapi besaran totalnya kita memang belum bisa memberinya," jelas dia.
Selain pelaku e-commerce yang enggan memberi data, BPS juga harus berhadapan dengan jamaknya pelaku e-commerce informal alias mereka yang berjualan lewat media sosial, serupa Facebook dan Instagram.
"Mereka memang harus ditingkatkan kesadarannya bahwa ini penting untuk ekonomi kita," jelas dia.
Atas dasar kendala inilah, BPS harus mengulur waktu untuk merilis data perdagangan e-commerce. Dia bahkan enggan menentukan target waktu penyelesaian data tersebut. "Saya tidak bisa janji ya. Memang ini butuh usaha yang lebih besar," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait waktu pencarian uang refund, Tiko panggilan akrabnya mengaku akan melalukan pembahasan dengan Direktur Utama Perum Peruri.
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM akan terus melakukan pendataan K-UMKM meski kabinet pemerintahan segera berakhir.
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.
Baca SelengkapnyaBPS ungkap berbagai tantangan yang dihadapi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Baca SelengkapnyaMengingat adanya penambahan waktu hingga tanggal 10 September 2024, artinya terhitung hari ini 6 September 2024 tinggal 4 hari lagi pendaftaran akan ditutup.
Baca SelengkapnyaDi media sosial ada beberapa netizen yang menyebutkan e-materai dapat dibeli di gerai minimarket seperti Indomaret.
Baca SelengkapnyaSejumlah pelamar menghadapi kendala dalam memperoleh e-materai yang diperlukan untuk melengkapi dokumen persyaratan mereka.
Baca SelengkapnyaBeberapa dokumen persyaratan CPNS wajib dibubuhi e-meterai untuk menyelesaikan pendaftaran.
Baca SelengkapnyaUntuk dokumen yang belum dibubuhi e-materai, pelamar masih bisa melakukan kompresi agar sesuai dengan batas ukuran yang ditentukan.
Baca SelengkapnyaTeten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.
Baca SelengkapnyaMereka mengeluhkan telah membeli e-materai untuk melengkapi dokumen pendaftaran CPNS, tetapi tidak menerima materai elektronik yang dibeli.
Baca SelengkapnyaKondisi ini kian diperparah dengan kehadiran TikTok Shop yang menawarkan kepraktisan dan harga produk kecantikan jauh lebih murah dibandingkan pasar offline.
Baca Selengkapnya