Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketua Komisi XI DPR Buka-bukaan Soal Nilai Tukar Rupiah Sentuh Level Rp 15.000/USD

Ketua Komisi XI DPR Buka-bukaan Soal Nilai Tukar Rupiah Sentuh Level Rp 15.000/USD Rupiah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Komisi XI DPR RI, Melchias Marcus Mekeng kembali mengisahkan tentang kondisi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat atau USD yang sempat menyentuh level Rp 15.000 per USD. Hal itu dia sampaikan saat menjadi pembicara dalam Dialog Ekonomi Perbankan, di Jakarta.

Mekeng mengatakan,Kondisi nilai tukar Rupiah hingga menembus level Rp 15.000 per USD tersebut karena kondisi supply demand dalam negeri masih sangat rentan. Belum lagi, kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat juga berdampak terhadap pelemahan mata uang Garuda.

"Dari sisi kurs, kurs kita memang pernah mengalami gejolak naik sampai Rp 15.000. Memang dari beberapa presentasi Komisi XI kurs di kita ini memang masalah paling mendasar adalah supply dan demand," kata Mekeng di Jakarta, Rabu (30/11).

Kondisi paling mengenaskan adalah saat suku bunga The Fed kembali naik. Saat itu, secara bersamaan investasi portofolio dan aliran dana dari luar negeri masuk ke Indonesia kian menipis. "Tadinya lebih dari USD 20 miliar bisa drop sampai tinggal setengahnya. Sisanya lari keluar, itu yang membuat Dolar kita naik," imbuhnya.

Di samping itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pun juga tidak mampu menarik investasi masuk ke dalam negeri secara besar-besaran. Dengan demikian, membuat kondisi Rupiah saat itu sempat menjadi perbincangan hangat bagi Masyarakat.

"BKPM-nya tidak bisa membawa investasi masuk ke sini dan bahkan saya dengar bahkan minus ini membuat dolar kita rendah," katanya.

Melihat kondisi tersebut, pemerintah berupaya melakukan berbagai langkah kebijakan untuk meredam nilai tukar Rupiah. Yang perlu dilakukan pada saat itu, kata Mekeng adalah mereformasi struktural dengan membangun kembali industri-industri yang bisa menciptakan lapangan kerja dan menghasilkan nilai ekspor.

"Dan ini tidak akan pernah bisa berhenti keadaan ini bisa akan terjadi kapanpun karena konstruksi supply dan demand daripada Rupiah dolar kita sangat rendah," sebutnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP