Kisah Pria Usia 25 Tahun Sukses Bangun Jaringan Hotel
Merdeka.com - Kisah sukses ini mungkin bisa jadi inspirasi. Adalah Ritesh Agarwal yang putus dari sekolah berhasil mengubah nasibnya. Hanya dalam 6 bulan, dia mampu menjadi salah satu miliuner termuda di India.
Semua bermula, pada usianya yang ke-19, Ritesh mendirikan jaringan layanan hotel OYO di Kota Gurgaon, di luar ibu kota India.
Kian agresif kini jaringan hotel OYO kian meluas di India, mencapai 18 ribu lokasi. Di China hampir mencapai 13 ribu. Tidak hanya di India dan China, hotel ini bisa ditemukan di Inggris, Indonesia, Filipina, dan Uni Emirat Arab.
-
Siapa yang terinspirasi untuk membuka usaha? Usaha ini bermula dari suami Qori yang memiliki ketertarikan dalam dunia kuliner.
-
Di mana Gipo memulai bisnisnya? Tinggal di kawasan bisnis yang berkembang sejak zaman Majapahit itu, Sagipoddin memiliki etos kewiraswastaan tinggi.
-
Siapa yang sukses jadi pengusaha di usia muda? Hal ini telah dibuktikan Via, yang dulunya hanya seorang pembantu dengan penghasilan Rp20.000 sehari. Namun, kini Via telah menjadi pengusaha muda yang sukses dan mandiri.
-
Mengapa Rivdo memulai bisnis ini? Awalnya, The Alchemist berdiri karena dorongan kondisi ketika pandemi melanda. Melihat pasar sparepart motor yang sangat luas, karena hampir semua orang punya motor, kami berusaha memanfaatkan peluang bisnis tersebut dengan menjual segala jenis baut dan mur sepeda motor dari segala jenis merk,“ katanya, mengutip laman Pemkot Tangerang.
-
Bagaimana Ghea Indrawari memulai karier? Dara yang lahir pada tanggal 10 Maret 1998 ini memulai karirnya sebagai seorang penyanyi dengan mengikuti ajang Indonesian Idol.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
Kembangkan Bisnis Secara Global
Bahkan kini, pada usianya ke-25, Ritesh ingin mengembangkan hotelnya secara global dan berencana memperluas hingga ke Amerika.
"Amerika adalah salah satu pasar perhotelan terbesar, baik dalam hal pariwisata domestik dan internasional dan karenanya itu memberi peluang besar bagi kami," jelas Ritesh Agarwal dikutip dari CNN.
Sebenarnya jaringan hotel OYO sudah ada di Amerika, di 200 lokasi. Tetapi Ritesh mengaku masih kurang. Pada Agustus lalu, OYO telah membeli Hooters Casino Hotel dan telah dinamai ulang sebagai OYO Hotel & Casino Las Vegas.
Selama ini, jaringan hotel OYO dikenal murah. Rata-rata tarif kamar yang dikenakan USD 30 atau Rp421 ribu (1 USD = Rp14.038) per malam.
Asal Usul OYO
OYO awalnya didirikan pada 2002, sebagai layanan jaringan hotel online bernama Oravel Travel yang mengumpulkan daftar kamar hotel murah. Salah seorang mitra Hotel OYO mengatakan itu serupa dengan konsep Airbnb.
Awalnya ide tersebut dianggap tidak sesuai untuk India pada saat itu. Salah seorang teman Ritesh bahkan menyarankan untuk mengubah konsep. Tapi saat itulah Ritesh merasa percaya diri dengan idenya.
Terbukti, kini OYO yang merupakan singkatan dari "On Your Own" akhirnya memperluas cabangnya pada tahun 2006 dan berkembang hingga sekarang.
Perusahaan sekarang memiliki lebih dari 35.000 jaringan hotel di 800 kota, dan mempekerjakan 20.000 orang, yang setengahnya di India.
Rahasiakan Pendapatan Perusahaan
Namun sayang Ritesh menolak untuk mengungkapkan pendapatan perusahaan. Namun OYO tercatat memiliki beberapa investor lain termasuk SoftBank, Sequoia Capital India, Airbnb dan Greenoaks Capital, yang diperkirakan bernilai USD 10 miliar.
Pada bulan Oktober, perusahaan mengumpulkan USD 1,5 miliar lagi, termasuk investasi USD 700 juta dari Agarwal, yang sekarang memiliki 30 persen saham di perusahaan.
Agarwal juga membeli saham yang ada senilai USD 1,3 miliar dari investor Lightspeed Venture Partners dan Sequoia Capital.
Reporter: Chrismonica
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di usia 19 tahun, ia merintis usaha gelangnya sendiri tanpa menggunakan sponsor dari siapapun.
Baca SelengkapnyaCerita pengusaha properti muda yang sukses. Dulu mulai dari jualan es mambo sejak sekolah.
Baca SelengkapnyaKisah inspiratifnya ini viral di Tiktok dan menuai pujian warganet.
Baca SelengkapnyaBisnisnya di China meliputi perusahaan pembotolan Coca-Cola dan kepemilikan Beijing World Trade Centre.
Baca SelengkapnyaDulu semuanya dikerjakan sendiri, ia bahkan rela jadi model iklan usahanya karena tak punya biaya untuk sewa model.
Baca SelengkapnyaRio mendirikan Kahasil, sebuah bisnis yang bergerak di bidang aksesori, khususnya aksesori wanita.
Baca SelengkapnyaKisah inspiratif I Nengah Natyanta, dari Tukang Cuci Piring Hingga Jadi orang kaya di Bali
Baca SelengkapnyaDi usianya yang baru 23 tahun, Regi sukses menjadi petani hidroponik.
Baca SelengkapnyaRio bertekad untuk tidak membandingkan pencapaian diri sendiri dan orang lain.
Baca SelengkapnyaIrham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaYang ada di benak Ian, mencari cara mengangkat perekonomian keluarganya di Lampung.
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca Selengkapnya