Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Pria Usia 25 Tahun Sukses Bangun Jaringan Hotel

Kisah Pria Usia 25 Tahun Sukses Bangun Jaringan Hotel Ilustrasi hotel. ©2012 Shutterstock/Brian A Jackson

Merdeka.com - Kisah sukses ini mungkin bisa jadi inspirasi. Adalah Ritesh Agarwal yang putus dari sekolah berhasil mengubah nasibnya. Hanya dalam 6 bulan, dia mampu menjadi salah satu miliuner termuda di India.

Semua bermula, pada usianya yang ke-19, Ritesh mendirikan jaringan layanan hotel OYO di Kota Gurgaon, di luar ibu kota India.

Kian agresif kini jaringan hotel OYO kian meluas di India, mencapai 18 ribu lokasi. Di China hampir mencapai 13 ribu. Tidak hanya di India dan China, hotel ini bisa ditemukan di Inggris, Indonesia, Filipina, dan Uni Emirat Arab.

Orang lain juga bertanya?

Kembangkan Bisnis Secara Global

Bahkan kini, pada usianya ke-25, Ritesh ingin mengembangkan hotelnya secara global dan berencana memperluas hingga ke Amerika.

"Amerika adalah salah satu pasar perhotelan terbesar, baik dalam hal pariwisata domestik dan internasional dan karenanya itu memberi peluang besar bagi kami," jelas Ritesh Agarwal dikutip dari CNN.

Sebenarnya jaringan hotel OYO sudah ada di Amerika, di 200 lokasi. Tetapi Ritesh mengaku masih kurang. Pada Agustus lalu, OYO telah membeli Hooters Casino Hotel dan telah dinamai ulang sebagai OYO Hotel & Casino Las Vegas.

Selama ini, jaringan hotel OYO dikenal murah. Rata-rata tarif kamar yang dikenakan USD 30 atau Rp421 ribu (1 USD = Rp14.038) per malam.

Asal Usul OYO

OYO awalnya didirikan pada 2002, sebagai layanan jaringan hotel online bernama Oravel Travel yang mengumpulkan daftar kamar hotel murah. Salah seorang mitra Hotel OYO mengatakan itu serupa dengan konsep Airbnb.

Awalnya ide tersebut dianggap tidak sesuai untuk India pada saat itu. Salah seorang teman Ritesh bahkan menyarankan untuk mengubah konsep. Tapi saat itulah Ritesh merasa percaya diri dengan idenya.

Terbukti, kini OYO yang merupakan singkatan dari "On Your Own" akhirnya memperluas cabangnya pada tahun 2006 dan berkembang hingga sekarang.

Perusahaan sekarang memiliki lebih dari 35.000 jaringan hotel di 800 kota, dan mempekerjakan 20.000 orang, yang setengahnya di India.

Rahasiakan Pendapatan Perusahaan

Namun sayang Ritesh menolak untuk mengungkapkan pendapatan perusahaan. Namun OYO tercatat memiliki beberapa investor lain termasuk SoftBank, Sequoia Capital India, Airbnb dan Greenoaks Capital, yang diperkirakan bernilai USD 10 miliar.

Pada bulan Oktober, perusahaan mengumpulkan USD 1,5 miliar lagi, termasuk investasi USD 700 juta dari Agarwal, yang sekarang memiliki 30 persen saham di perusahaan.

Agarwal juga membeli saham yang ada senilai USD 1,3 miliar dari investor Lightspeed Venture Partners dan Sequoia Capital.

Reporter: Chrismonica

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bisa Beli Mobil dan Bangun Rumah, Ini Kisah Pemuda Raih Omzet Rp 1 Miliar di Usia 19 Tahun Hanya dari Jual Gelang
Bisa Beli Mobil dan Bangun Rumah, Ini Kisah Pemuda Raih Omzet Rp 1 Miliar di Usia 19 Tahun Hanya dari Jual Gelang

Di usia 19 tahun, ia merintis usaha gelangnya sendiri tanpa menggunakan sponsor dari siapapun.

Baca Selengkapnya
Dulu Jualan Es Mambo di Sekolah, Ardhan Leemy Kini Sukses Jadi Bos Properti di Usia 24 Tahun
Dulu Jualan Es Mambo di Sekolah, Ardhan Leemy Kini Sukses Jadi Bos Properti di Usia 24 Tahun

Cerita pengusaha properti muda yang sukses. Dulu mulai dari jualan es mambo sejak sekolah.

Baca Selengkapnya
Rintis Bisnis di Usia 19 Tahun, Kisah Perjuangan Pria Ini Bisa jadi Inspirasi
Rintis Bisnis di Usia 19 Tahun, Kisah Perjuangan Pria Ini Bisa jadi Inspirasi

Kisah inspiratifnya ini viral di Tiktok dan menuai pujian warganet.

Baca Selengkapnya
Robert Kuok: Dari Office Boy Menjadi Raja Gula Asia dan Dirikan Hotel Shangri-La
Robert Kuok: Dari Office Boy Menjadi Raja Gula Asia dan Dirikan Hotel Shangri-La

Bisnisnya di China meliputi perusahaan pembotolan Coca-Cola dan kepemilikan Beijing World Trade Centre.

Baca Selengkapnya
Pria di Tasik Nekat Tinggalkan Gaji Puluhan Juta Rupiah Demi Bisnis Pakaian, Dulu Semuanya Sendiri Kini Punya 50 Karyawan
Pria di Tasik Nekat Tinggalkan Gaji Puluhan Juta Rupiah Demi Bisnis Pakaian, Dulu Semuanya Sendiri Kini Punya 50 Karyawan

Dulu semuanya dikerjakan sendiri, ia bahkan rela jadi model iklan usahanya karena tak punya biaya untuk sewa model.

Baca Selengkapnya
Salut, Pemuda 22 Tahun Ini Berangkat Umrah Sekeluarga dari Keuntungan Bisnis Aksesoris
Salut, Pemuda 22 Tahun Ini Berangkat Umrah Sekeluarga dari Keuntungan Bisnis Aksesoris

Rio mendirikan Kahasil, sebuah bisnis yang bergerak di bidang aksesori, khususnya aksesori wanita.

Baca Selengkapnya
Kisah Sukses I Nengah Natyanta, Peritel dan Crazy Rich dari Bali
Kisah Sukses I Nengah Natyanta, Peritel dan Crazy Rich dari Bali

Kisah inspiratif I Nengah Natyanta, dari Tukang Cuci Piring Hingga Jadi orang kaya di Bali

Baca Selengkapnya
Baru Umur 23 Tahun, Regi Sukses jadi Petani Selada Beromzet Rp20 Juta per Bulan
Baru Umur 23 Tahun, Regi Sukses jadi Petani Selada Beromzet Rp20 Juta per Bulan

Di usianya yang baru 23 tahun, Regi sukses menjadi petani hidroponik.

Baca Selengkapnya
Ingin Keluar dari Kemiskinan, Rio Tekuni Usaha Dompet hingga Raup Omzet Ratusan Juta Per Bulan
Ingin Keluar dari Kemiskinan, Rio Tekuni Usaha Dompet hingga Raup Omzet Ratusan Juta Per Bulan

Rio bertekad untuk tidak membandingkan pencapaian diri sendiri dan orang lain.

Baca Selengkapnya
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah

Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.

Baca Selengkapnya
Cerita Pemuda Lulusan SMA dari Lampung Taklukan Ibu Kota Modal Jual Mas Kawin
Cerita Pemuda Lulusan SMA dari Lampung Taklukan Ibu Kota Modal Jual Mas Kawin

Yang ada di benak Ian, mencari cara mengangkat perekonomian keluarganya di Lampung.

Baca Selengkapnya
“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris
“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris

Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI

Baca Selengkapnya