Kisah Sukses Tony Tan Berhasil Jadi Pesaing McDonalds
Hingga kini Jollibee beroperasi di 33 negara antara lain, Filipina, Amerika Serikat, Kanada, Tiongkok, Inggris, Italia, Vietnam, Brunei, Singapura, Arab Saudi.
Cerita di balik kesuksesan ini dimulai dengan visi seorang pengusaha bernama Tony Tan Caktiong.
Kisah Sukses Tony Tan Berhasil Jadi Pesaing McDonalds
Di dalam dunia industri makanan cepat saji, ada beberapa nama yang telah mengukir sejarah. Salah satunya adalah Jollibee, yang berasal dari Filipina dan kini menjadi pesaing serius bagi raksasa global seperti McDonald's.Cerita di balik kesuksesan ini dimulai dengan visi seorang pengusaha bernama Tony Tan Caktiong.
Melansir dari Forbes, Tony Tan Caktiong adalah pendiri dan ketua Jollibee Food, salah satu jaringan restoran Asia dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Tony tercatat memiliki harta kekayaan bersih mencapai USD1,2 miliar atau Rp19,6 triliun (kurs Rp16,374).
Hingga saat ini Jollibee mengoperasikan hampir 3.300 gerai makanan di Filipina dan lebih dari 3.400 toko di luar negeri.
Merujuk dari berbagai sumber, Tony lahir pada tahun 1973 dari pasangan imigran Tionghoa di Filipina. Warga Tionghoa Filipina merupakan salah satu komunitas imigran terbesar di Asia. Ia merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara.
Saat Tony masih SMA, ayahnya bekerja sebagai juru masak di sebuah kuil Buddha. Tak lama kemudian, dia membuka sebuah restoran.
Anak-anak membantu di dapur dan melakukan pekerjaan rumah, membuka restoran itu hal yang memungkinkan bagi keluarganya untuk menghasilkan sejumlah uang dan mengirim Tony untuk belajar teknik mesin di salah satu universitas terbaik di negara itu.
Selama masa studinya, Tony berkesempatan mengunjungi pabrik es krim Magnolia, sebuah perusahaan waralaba es krim. Di mana pada saat itu dirinya mengetahui bahwa membuka waralaba hanya 175.000 peso, yang berarti sekitar USD3.500 atau USD18.000 jika dihitung dengan inflasi atau setara Rp48,7 juta.
Karena orang tuanya mempunyai tabungan sejumlah 350.000 peso, mereka mendukung putranya.
Pada tahun 1975, Tony membuka dua toko es krimnya di Quezon, kota terbesar di Filipina. Dia menjual es krim selama dua tahun dan mengembangkan usahanya dari 2 menjadi 6 gerai.
Kemudian pada tahun 1978, dia mendapatkan masukan dari pelanggannya dan mengatakan bahwa mereka menyukai es krim, tetapi mereka juga tertarik pada makanan yang sehat.
Dari masukan tersebut Tony menambahkan sandwich dan makanan hangat ke dalam menu, dan makanan tersebut segera menjadi lebih populer daripada es krim.
Setahun kemudian, makanan panas tersebut laku keras sehingga Tony berhenti menjual es krim, mencabut hak waralaba, dan membuka restoran cepat saji miliknya sendiri. Dia memilih nama "Jollibee" Jolli dan Bee.
Bee berarti "Lebah" dianggap melambangkan kerja keras, sedangkan “jolli” dimaksudkan untuk mengingatkan orang akan kegembiraan.
Meskipun lebah merah yang tersenyum merupakan pemasaran yang bagus, hal itu sangat asing bagi budaya Filipina sehingga pada waktu itu tidak ada bank yang mau meminjamkan Tony satu peso pun.
Hal itu tidak menghentikannya, dan dia membuka Jollibee pada tahun 1978. Dia segera menyadari bahwa menjalankan bisnis restoran cepat saji benar-benar berbeda dari menjalankan bisnis es krim.
-
Apa kunci kesuksesan Toni dalam berbisnis? Menurut Toni, sesulit apapun kondisinya jangan pernah meninggalkan salat. Karena, Tuhan akan membuka jalan saat hambanya berusaha. Ini terbukti setelah menguatkan ibadah, penjualannya satu satu hingga dua ton mi lidi.
-
Apa yang diciptakan oleh McDonald's? McDonald's berhasil merevolusi bisnis restoran cepat saji menjadi sangat modern. McDonald's disebut-sebut menciptakan spatula jenis baru, dispenser yang bisa menyemprotkan jumlah saus dan mustard yang sama setiap kali digunakan, hingga mesin berputar untuk mempercepat pembuatan hamburger.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Kenapa Ray Kroc tertarik dengan McDonald's? Salah seorang penjual mesin susu kocok langganan McDonald, Ray Kroc melihat peluang yang lebih besar. Ia punya ambisi untuk membangun gerai McDonald di seluruh negeri, bahkan dunia.
-
Bagaimana McDonald's meningkatkan efisiensi? Pada akhirnya, revolusi bisnis yang diciptakan oleh McDonald's adalah memangkas proses produksi menjadi lebih ringkas.
-
Siapa yang membantu Toni dalam membangun bisnis snacknya? 'Ada dua keajaiban selama membangun usaha ini, pertama saat saya menikah itu, muncul karyawan baru yang bisa ngonten, saya sudah cari ini lama, lalu saya juga dapat sales manajer yang benar-benar mengangkat penjualan, saya minta ini saat umrah, kan saat tawaf harus minta ya, alhamdulillah terkabul,' terangnya.
Bisnis itu tampak begitu bagus sehingga mereka kembali ke Filipina dan menyalin semua hal dari McDonald's kecuali satu hal yakni menu.
Jollibee menyajikan makanan yang dibuat khusus sesuai dengan selera orang Filipina. Tony meneliti dan mengembangkan resep untuk semua makanan di menu. Dia ingin memastikan hal itu akan menyenangkan orang Filipina.
Mencari resep spageti yang enak membutuhkan banyak waktu sehingga dia meminta bantuan saudara perempuannya. Saat ini, ayam goreng “chickenjoy” adalah produk mereka yang paling populer.
Lambat laun, Jollibee tumbuh dengan cepat. Ketika McDonald's memasuki pasar pada tahun 1981, semua orang menyuruh Tony untuk menjual karena ia akan hancur. Namun, ia tidak melakukannya.
Sementara McDonald's menjual makanan AS, Jollibee berfokus pada makanan yang dinikmati orang Filipina.
Hasilnya, Jollibee menjadi lebih besar dari McDonald's. Perusahaan tersebut melakukan IPO pada tahun 1993 untuk mengumpulkan cukup uang untuk akuisisi.
Jollibee melebarkan sayapnya ke luar Filipina pada tahun 2004 saat mereka membeli jaringan restoran cepat saji asal Tiongkok, Yonghe Dawang. Dua tahun kemudian, mereka membentuk usaha patungan untuk mengembangkan Jinja Bar Bistro di AS bersama para pemiliknya.
Pada tahun yang sama, mereka membeli sebuah restoran di Taiwan, yang mereka jual setahun kemudian. Mereka juga membeli Delifrance, dan menjualnya empat tahun kemudian.
Di tahun 2007, mereka membeli jaringan makanan cepat saji Cina lainnya dan dua jaringan lagi pada tahun 2008 dan 2010. Dan pada tahun 2010, Jollibee membeli Mang Inasal, waralaba restoran ayam goreng di Filipina.
Pada tahun 2016, mereka menandatangani kesepakatan dengan Dunkin' Donuts untuk membangun 1.400 tempat di China.
Pada tahun yang sama, mereka memasuki bisnis produksi ayam dan mendirikan usaha patungan dengan Cargill untuk memproduksi dan memproses 45 juta ayam per tahun di Quezon. Ini akan membantu mereka mengurangi biaya produksi ayam.
Tahun 2018, mereka membeli waralaba berbintang Michelin Tim Ho Wan. Setahun kemudian, mereka membeli jaringan The Coffee Bean and Tea Leaf.
Jollibee kemudian membuat beberapa usaha patungan pada tahun 2019 dan 2021 untuk mengembangkan jaringan restoran asing di Filipina.
Mereka menggunakan berbagai cara untuk mengoperasikan sebanyak mungkin restoran. Yang pertama adalah memiliki dan mengelola restoran itu sendiri. Sekitar setengah dari tempat usaha Jollibee dioperasikan langsung oleh Jollibee Foods Corp.
Cara kedua adalah melalui waralaba. Setengah dari semua Jollibee lainnya adalah waralaba. Karena merek Jollibee adalah USP terbesar mereka, Jollibee Foods memastikan semua waralaba mematuhi standar tingkat tertinggi.
Tidak semua orang bisa begitu saja membuka Jollibee. Pelamar yang berhasil harus mengikuti program intensif selama 3 bulan di sebuah restoran tempat mereka akan dilatih untuk menjalankannya dengan benar.
Jollibee juga menyediakan layanan manajemen, pemasaran, dekorasi, dan jenis layanan konsultasi lainnya untuk membantu pewaralaba memberikan pengalaman terbaik.
Cara ketiga adalah dengan menandatangani kesepakatan pengembangan dengan merek asing, seperti yang mereka lakukan dengan Dunkin' Donuts di China.
Terakhir, cara terakhir adalah dengan membuat usaha patungan dengan pemilik rantai untuk mengembangkan dan mengelola rantai, seperti yang mereka lakukan dengan Highlands Coffee di Vietnam.
Dikabarkan kini, Jollibee Foods akan mengakuisisi saham mayoritas di Compose Coffee Korea, sebagai bagian dari kesepakatan yang menilai target tersebut sebesar USD340 juta atau Rp5,5 triliun.
Akuisisi terbesar Jollibee berdasarkan jumlah toko ini melanjutkan ekspansi perusahaan di luar negeri, yang akan mencakup sebagian besar cabangnya di masa mendatang.
Investasi tersebut memberi Jollibee akses ke Korea, yang menempati peringkat ketiga secara global dalam hal konsumsi kopi per kapita.