KPPU: Ramadan-Idul Fitri, tak ada dasar harga daging naik signifikan

Merdeka.com - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memastikan, pedagang tak punya ruang untuk menaikkan harga daging berlebihan saat Ramadan dan Idul Fitri. Sebab, pasokan dan permintaan diperkirakan stabil.
"Dalam kondisi supply and demand normal, tidak sepatutnya ada kenaikan harga daging sapi yang signifikan," kata Ketua KPPU Syarkawi Rauf, dalam siaran pers, Minggu (21/5).
Berdasarkan data Kementerian Pertanian, per 18 Mei 2017, stok daging eks impor sebanyak 70.518 ton. Perinciannya, 116.417 sapi siap potong atau setara 23.167 ton daging. Daging sapi eks impor 12.025 ton; dan daging kerbau eks impor (Bulog) 35.326 ton.
Sedangkan, prognosa sapi lokal siap potong hingga Juni 2017 sebanyak 356.620 ekor. Itu setara 62.400 ton daging.
Berdasarkan ketersediaan tersebut, prognosa kebutuhan daging Mei-Juni 2017 sebesar 106.407 ton dapat terpenuhi. Bahkan surplus sebanyak 26.511 ton.
Menurut Syarkawi, pihaknya juga melakukan inspeksi mendadak di Pasar Cihaurgeulis, Bandung, Sabtu (20/5) pagi. Sidak dilakukan bersama pejabat kepolisian Jawa Bara, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Perdagangan itu
Menindaklanjuti hasil pemeriksaan di Rumah Potong Hewan (RPH) Ciroyom, Bandung, malam sebelumnya.
Berdasarkan pantauan, pasokan dan harga daging sapi di Pasar Cihaurgeulis masih normal. Semisa, Has Dalam Rp 135 ribu per kg, paha depan Rp 110 ribu per kg, dan paha belakang Rp 120 ribu per kg. sedangkan harga perolehan dari RPH berkisar Rp 95 ribu per kg (karkas).
Syarkawi menegaskan, pihaknya bersama Satgas Pangan Polri akan terus bersinergi mengamankan komoditas pangan dari praktik kartel atau penimbunan.
"KPPU dan Satgas Pangan Polri akan awasi secara ketat pergerakan harga pangan, tidak boleh ada ruang bagi pelaku pasar untuk mengeksploitasi konsumen."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya