Kreator muda bagikan tips hadapi tantangan dalam membangun bisnis
Merdeka.com - Tokopedia bersama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengadakan Maker Fest 2018 di Padang, Sumatera Barat. Tidak hanya memamerkan berbagai jenis produk menarik, ajang tersebut juga untuk mempertemukan kalangan muda dengan kreator yang sudah berhasil dibidangnya.
Salah satu kreator, Hadi Ismanto menceritakan kisah hidupnya dalam menjalankan bisnis majalah online. Hadi bercerita, awalnya banyak tantangan yang dihadapi saat merintis usaha di bidang majalah.
"Awalnya orang seperti menyepelekan. Apa sih bisnis majalah. Malah ada yang bilang sudah disekolahkan ke Singapura dan ke Inggris pulang pulang jadi bikin majalah. Keluarga juga ada yang mengatakan seperti itu," ujar Hadi saat mengisi acara di Lapangan Imam Bonjol, Padang, Minggu (22/4).
-
Apa yang diceritakan Hadi Tjahjanto? Hadi juga memberikan imbauan agar para orang tua membantu mempersiapkan anak dengan baik. Ia juga mengimbau untuk tidak memberikan handphone dengan mudahnya kepada anak. Takutnya, kalau sudah terbiasa sejak kecil nantinya saat dewasa bisa mencoba bermain judi online. Mengingat judi online belakangan semakin marak terjadi di masyarakat.
-
Bagaimana perjalanan karir Hadibowo Susanto? Dalam perjalanan kariernya, Hadibowo bergabung dengan PB Djarum, salah satu klub bulu tangkis terkenal di Indonesia. PB Djarum, yang berbasis di Kudus, Jawa Tengah, dikenal sebagai penghasil banyak pemain bulu tangkis top Indonesia. Di sinilah Hadibowo mulai mengasah keterampilan dan bakatnya, serta menerima bimbingan dari para pelatih yang berpengalaman.
-
Bagaimana Haji Isam mengembangkan bisnisnya? Di tangan Haji Isam, Grup Jhonlin mengembangkan gurita bisnis mulai dari tambang batu bara, penerbangan, kayu hingga gula, dari minyak sampai energi dengan pabrik biodiesel.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Siapa yang terinspirasi untuk membuka usaha? Usaha ini bermula dari suami Qori yang memiliki ketertarikan dalam dunia kuliner.
-
Bagaimana Marshel Widianto memulai kariernya? Marshel Widianto, komedian asal Jakarta kelahiran 30 Mei 1996, memulai karier di stand-up comedy melalui berbagai kompetisi.
Hadi mengatakan, sikap pesimis dari orang sekitar tidak membuat keinginan surut. Justru hal tersebut membuat dia terpacu melakukan yang terbaik sesuai dengan perencanaan yang telah dimatangkan.
"Satu satunya orang yang tidak ragu dengan pilihan saya adalah orangtua saya. Hanya itu. Yang lain mungkin bilang begini begitu, tapi orangtua saya bilang kalau itu yang terbaik silahkan dilakukan," ujarnya.
Hadi mengatakan, ada tiga tantangan yang dihadapi oleh pebisnis pemula dalam mengembangkan usaha yang dimiliki. Pertama dari sisi keuangan atau financial. Kedua dari sisi jaringan atau networking, lalu ketiga dari sisi eksposure.
"Kalau sisi keuangan, jelas semua orang pasti menghadapi ini. Tapi selalu ada jalan untuk ini, baik pinjam dari teman, keluarga, dari bank, masih banyak lagi. Anda jangan takut memulai hanya karena belum punya dana," ujarnya.
Tantangan kedua yang harus dihadapi oleh pebisnis awal adalah memperluas jaringan. Hal ini berfungsi untuk membantu memasarkan produk dan bagaimana prospek bisnis ke depan.
"Jangan takut ide bisnis anda akan diambil orang. Karena kalau dia tahu apa yang ada dipikiran anda, dia belum tentu bisa menjalankannya. Mintalah pendapat agar bisnis anda bisa maju," jelasnya.
Kemudian, tantangan ketiga yang harus dikuasai adalah eksposure atau bayang bayang bisnis yang dijalankan tidak akan berhasil. "Kalau kata Jack Ma, jangan tunggu sampai anda siap lalu melakukan. Karena kalau anda sudah siap orang lain pasti juga siap. Oleh karena itu, jangan takut memulai. Masalah gagal atau tidak urusan nanti," jelasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perjuangan keras harus ditempuh pria bernama Hadi di usianya yang masih belia.
Baca SelengkapnyaTabungan orang tua Ilham bahkan ludes untuk menyuntikan modal usahanya.
Baca SelengkapnyaBayu mengawali bisnisnya bersama sang istri. Dia sempat 5 kali berganti jenis usaha sampai ke usaha percetakan.
Baca SelengkapnyaOrang tuanya tidak cukup nyaman untuk dijadikan tempat berkeluh kesah.
Baca SelengkapnyaSemua wirausahawa akan menghadapi ketidakpastian di berbagai titik dalam perjalanan mereka.
Baca SelengkapnyaIlham Lukmanulhakim memilih berbisnis di usia 26 tahun, kini ia berhasil mendapat penghasilan hingga miliaran rupiah perbulannya.
Baca SelengkapnyaMemperluas jejaring dan perbanyak sedekah menjadi kunci yang Adibayu yakini menjadi perantara kesuksesannya saat ini.
Baca SelengkapnyaAwalnya, Hilmi mencoba melamar program pemerintahan seperti PPPK, PNS, hingga pendamping desa PKH. Namun semuanya gagal.
Baca SelengkapnyaKesuksesan ritel ini tidak hanya memberikan keuntungan finansial bagi Ahmad, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaDi saku, hanya tersisa Rp700.000. Uang itu kemudian dipakai Hendra untuk menyewa satu kamar kos khusus perempuan.
Baca SelengkapnyaPria tersebut harus beradaptasi dengan rutinitas baru yang menuntut kedisiplinan yang tinggi.
Baca SelengkapnyaSaat berada di puncak kekayaan, sindrom Orang Kaya Baru (OKB) membawanya kembali ke titik terendah.
Baca Selengkapnya