Kredivo Luncurkan Generasi Jempolan, OJK Nilai Akan Tingkatkan Perlindungan Konsumen
Merdeka.com - Kredivo, salah satu perusahaan pembiayaan berbasis digital, meluncurkan gerakan literasi keuangan digital 'Generasi Jempolan'. Gerakan ini mengajak generasi milenial untuk tidak hanya menjadi generasi yang paham terhadap teknologi saja, namun juga menjadi generasi yang paham tentang keuangan, sehingga diharapkan mampu untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Direktur Group Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dino Milano, menilai gerakan tersebut bisa mendukung anak muda untuk bisa lebih produktif dalam berkarya karena telah memahami terkait sektor keuangan.
"OJK akan mendukung dalam pengembangan keuangan digital. Dengan diluncurkannya 'Generasi Jempolan' maka Kredivo turut memberikan dukungan kepada generasi muda agar bisa berkarya dengan bergerak secara positif," ujar Dino dalam acara peluncuran 'Generasi Jempolan' Kredivo, Rabu (4/11).
-
Kenapa KPR BRI cocok untuk milenial dan Gen Z? Untuk mewujudkan hunian impian para milenial dan Gen Z yang ingin memiliki hunian impian, BRI hadir dengan menawarkan suku bunga kompetitif dan syarat pengajuan yang mudah gak pake ribet sehingga cocok bagi milenial dan Gen Z yang suka sesuatu yang praktis dan bebas ribet terutama dalam mewujudkan hunian pertamanya.
-
Mengapa OJK fokus pada literasi dan inklusi keuangan? 'Kesejahteraan masyarakat sangat tergantung kepada dua hal kalau dilihat dari aspek keuangan, yaitu literasi atau mengerti bagaimana harus memahami risiko, dan inklusi yaitu masyarakat harus mudah untuk berurusan dan mengakses lembaga jasa keuangan,' kata Dian, Sabtu (28/10) malam.
-
Bagaimana cara OJK meningkatkan literasi keuangan? OJK telah meluncurkan program Desaku Cakap Keuangan dan Sobat Sikapi Mahasiswa yang bertujuan untuk menjadi duta edukasi keuangan di masyarakat.
-
Kenapa Kemkominfo menekankan literasi digital? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih cerdas dan aman menggunakan internet.
-
Bagaimana cara Kemkominfo meningkatkan literasi digital? Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo RI), Samuel Abrijani Pangerapan berharap melalui seminar ini masyarakat lebih cerdas dalam menggunakan internet.
-
Kenapa OJK mendorong literasi keuangan untuk UMKM? 'UMKM adalah ujung tombak perekonomian. Di tengah dinamika perekonomian dunia yang tidak menentu, perekonomian Indonesia tumbuh sangat baik di atas 5 persen, tapi tentu harus terus menemukan sumber-sumber ekonomi baru. Salah satunya dengan UMKM dan juga di daerah. Literasi keuangan sebagai pondasi pemberdayaan UMKM,' kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam sambutannya pada acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like IT) ke-2 di Pontianak, Selasa (29/8).
Menurutnya, di tengah perubahan gaya hidup yang beralih ke digital, selain perlu memiliki layanan keuangan yang mudah, murah dan cepat, Indonesia perlu meningkatkan literasi keuangan. Sebab, perlindungan konsumen di sektor jasa keuangan harus dijaga. "Literasi dibutuhkan agar kita bisa menghindarkan risiko-risiko dalam bertransaksi di ranah digital," ujarnya.
Dino yakin, generasi muda bisa menjawab tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini, yakni bagaimana menggunakan teknologi keuangan secara sehat dan bijak. Sebab, dia melihat, para inovator muda yang bergerak di bidang industri ekonomi kreatif ini telah berpikir secara praktis, mudah, cepat dan handal.
"Bonus demografi Indonesia dari generasi milenial berpotensi menggerakkan roda perekonomian secara nasional, serta mampu membangkitkan ekonomi di tengah situasi yang penuh tantangan ini," ujarnya.
Angka Transaksi Online Indonesia Tinggi
Senada dengan Dino, Peneliti Institute of Economic and Development (INDEF) Bhima Yudhistira, menyatakan bahwa ini saat yang tepat untuk meningkatkan Indeks Literasi Keuangan Indonesia dengan menggerakan generasi muda. Sebab, kata Bhima, sebanyak 90 juta generasi milenial di Indonesia telah terbukti meningkatkan angka transaksi online. Bahkan, persentasenya lebih tinggi dari rata-rata dunia.
"Berdasarkan data We Are Social per Juli 2020, ada lonjakan transaksi secara online sebesar 31 persen. Indonesia ada di urutan 8 teratas dunia. Di urutan pertama ada Argentina 47 persen. Kita di atas India yang hanya 28 persen dan China yang hanya 24 persen," ujar Bhima
Bhima melihat, tingginya angka transaksi online setiap negara tidak bergantung pada tingginya jumlah penduduk. Tidak tergantung juga dengan jumlah pengguna internet di setiap negara tersebut. Selain itu, tidak bergantung pula pada angka 'share e-commerce'. Sebab, persentase 'share e-commerce' Indonesia masih lima persen. Di bawah India yang sudah enam persen.
Sementara itu, jumlah pengguna internet di Indonesia masih di bawah China dan India. China sebanyak 854 juta orang, India 560 juta, dan Indonesia 171,2 juta. Sehingga menurutnya, tingginya angka transaksi online di Indonesia perlu diiringi dengan literasi keuangan yang baik untuk meminimalisir risiko-risiko yang akan terjadi.
"Situasi sekarang ini akhirnya masyarakat dari berbagai golongan usia telah memanfaatkan ekonomi digital, kalau nggak ekonomi kita sulit untuk bertahan. Jadi perlu literasi, gerakan 'Generasi Jempolan' Kredivo ini sudah baik tujuannya," kata Bhima.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurutnya, hal tersebut tercermin dari hasil indeks literasi masih 65 persen.
Baca SelengkapnyaGerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) dicanangkan dalam rangka mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan.
Baca SelengkapnyaBerbekal telepon genggam, anak-anak muda kerap melakukan pinjaman tanpa sepengetahuan orang tua.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengungkapkan saat ini banyak anak muda yang terjebak dalam tren Latte Factor.
Baca SelengkapnyaProgram Gencarkan mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaKegiatan tersebut bagian dari upaya OJK dalam memberikanedukasi mengenai literasi keuangan.
Baca SelengkapnyaAda beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat khususnya anak muda terjebak pinjol, salah satunya karena kemudahan akses teknologi dan internet.
Baca SelengkapnyaSebagai lembaga keuangan non-bank yang fokus memberdayakan pelaku usaha ultra mikro, PNM turut mendukung inisiatif OJK tersebut.
Baca SelengkapnyaSemua kebutuhan dan insights tersebut telah dikupas oleh para influencer ini bersama dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon).
Baca SelengkapnyaPasalnya, keterlambatan pembayaran tersebut akan memberikan dampak negatif.
Baca SelengkapnyaOJK terus mendorong literasi dan inklusi keuangan serta meningkatkan pelindungan konsumen.
Baca Selengkapnya