Lindungi Petani, Menteri Susi Harap Penentuan Kuota Garam Impor Dikembalikan ke KKP

Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita untuk menurunkan kuota garam impor yang masuk ke Indonesia. Hal ini guna memberikan ruang bagi petani garam lokal untuk meningkatkan produksinya.
Menteri Susi mengatakan, sejak tahun ini, kewenangan untuk impor garam dialihkan kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag). Sehingga sulit bagi KKP untuk mendorong peningkatan produksi garam di dalam negeri.
"Kalau boleh KKP seperti 2016, KKP mengatur jumlah impor, memberikan bantuan biomembran seperti yang dilakukan tiap tahun, harga garam akan bagus untuk petani bisa mencapai Rp 2.000 dan industri garamnya akan terus naik karena mereka senang untuk mengundang pelaku lain untuk menjadi petani garam. Sekarang persoalannya tata niaga impor itu tidak ada di kami lagi," ujar dia di Kantor KKP, Senin (17/12).
Jika kewenangan tersebut dikembalikan kepada KKP, lanjut Menteri Susi, dirinya meyakini produksi garam akan kembali meningkat. "Kalau kita boleh mengatur seperti 2016, petaninya makmur, produksinya naik. Sekarang produksinya naik tapi harga kadang-kadang turun, karena pelaku impor impor pas panen," ungkap dia.
Oleh sebab itu, Menteri Susi akan mengirimkan surat kepada Menteri Perdagangan untuk menurunkan kuota impor garam. Dengan turunnya impor, maka harga garam petani akan meningkat sehingga bisa menjadi stimulan bagi petani meningkatkan produksinya.
"Makanya saya akan minta ke Menteri Perdagangan mengurangi kuota garam impor, saya akan minta secara surat, sesuai dengan jumlah produksi yang naik maka impor harus turun. Tidak boleh membanjiri pasar untuk menurunkan harga para petani. Tapi tata niaga udah diatur oleh menteri perdagangan. Saya akan menyurati untuk meminta," tandas dia.
Reporter: Septian DenySumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya