LinkAja Diyakini Dapat Bersaing di Industri Fintech

Merdeka.com - Direktur Konsumer BRI Handayani pun optimis LinkAja akan menjadi platform pembayaran digital karya Indonesia yang kuat dan dapat bersaing. Diketahui, LinkAja sudah diluncurkan sejak 1 Maret lalu.
Nantinya, seluruh uang elektronik mulai dari e-money (Bank Mandiri), T-Cash (Telkomsel), Unikqu (BNI) dan T-bank (BRI) melebur ke dalam LinkAja. Kolaborasi ini diyakini dapat menjadi kekuatan baru dalam sektor teknologi finansial (tekfin).
"Optimis, dong. Bukan mengalahkan pihak tertentu, tapi dengan kolaborasi dari BUMN ini tentunya akan lebih mudah bagi konsumen memenuhi kebutuhannya. Bayar listrik ada PLN, kuota internet dan pulsa ada Telkomsel, dan punya 4 bank Himbara yang costumer-basednya baik, jadi kami optimis bisa jadi yang terbaik di industri," ujarnya di Gedung BRI I, Rabu (13/3).
Hingga saat ini, saham LinkAja terbesar dipegang oleh Telkomsel sebesar 25 persen, sementara Bank Mandiri, BNI dan BRI memegang saham masing-masing 20 persen. Sementara, BTN dan Pertamina memegang masing-masing 7 persen dan Jiwasraya memegang 1 persen saham.
Handayani menambahkan, dengan ribuan merchant BRI dan static QR yang dimiliki TCash, penerimaan LinkAja sudah cukup besar di masyarakat.
"Dengan 24 ribu merchant EDC dan sekitar 40 ribuan static QR yang dimiliki TCash, tingkat penerimaannya cukup besar, LinkAja ini mampu bersaing di pertarungan fintech dan menjadi yang terbaik asli milik Indonesia," tegasnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya