Lumpur Lapindo Mengandung Potensi Mineral Lain, Ini Manfaatnya

Merdeka.com - Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan menilai, Indonesia masih banyak menyimpan harta karun mineral yang belum tereksplorasi di Lumpur Lapindo. Baru-baru ini, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menemukan kandungan logam tanah jarang (LTJ) di lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur.
"Saya yakin kita masih menyimpan banyak potensi sumber daya alam yang lain, mengingat kita ini negara yang kaya akan sumber daya alam," ujar Mamit kepada Liputan6.com, Minggu (30/1).
Selain logam tanah jarang, lumpur Lapindo juga mengandung logam lainnya yang disebut critical raw material. Namun, temuan awal di Lumpur Lapindo masih terlalu mentah. Diperlukan kajian lebih mendalam agar bisa menemukan manfaat bisnis dari harta karun tersebut.
Dia mengingatkan, penelitian akan hal itu harus ditopang teknologi memadai, sehingga bisa diolah dan punya nilai keekonomian. Jika itu bisa tercapai, dia pun yakin potensi besar akan didapat.
"Setiap daerah saya kira punya potensi sendiri. Bangka Belitung merupakan daerah yang punya potensi LTJ besar setelah sebelumnya timah," kata Mamit.
Menurut penjelasannya, logam tanah jarang merupakan kumpulan 17 unsur kimia pada tabel periodik, terutama 15 lantanida ditambah skandium dan yttrium. Keduanya dianggap sebagai logam langka karena sering ditemukan pada deposit-deposit bijih lantanida, dan memiliki karakteristik kimia yang mirip dengan lantanida.
Mamit mengatakan, meskipun namanya logam langka, tapi jumlahnya cukup melimpah di kerak bumi, dengan serium sebagai unsur paling melimpah ke-25 dengan 68 bagian per juta (mirip tembaga).
"Meski begitu, karena karakteristik geokimianya, logam langka ditemukan pada kondisi sangat tersebar dan sedikit ditemukan dalam jumlah yang banyak, sehingga nilai ekonominya kecil. Sumber-sumber deposit logam langka yang banyak dan bernilai ekonomis biasanya menyatu menjadi mineral tanah jarang," dia menambahkan.
Adapun mineral pertama yang ditemukan adalah gadolinit, senyawa kimia yang tersusun dari serium, yttrium, besi, silikon, dan unsur lainnya. Mineral ini diekstrak dari sebuah tambang di desa Ytterby, Swedia.
Manfaat paling utama, yakni bisa digunakan sebagai bahan baku dari berbagai peralatan yang membutuhkan teknologi modern saat ini. "Contohnya sebagai bahan baku untuk baterai, telepon seluler, komputer, industri elektronika, solar panel, bisa juga untuk baterai kendaraan listrik," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya