Mei, Pemerintah Target Pinjaman Proyek Pengolahan Air Limbah Jakarta Ditandatangani
Merdeka.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan komitmen dana pinjaman untuk proyek pengolahan air limbah Jakarta atau Jakarta Sewerage System (JSS) Akan ditandatangani pada Mei 2019. Proyek JSS saat ini tengah masuk ke dalam tahap penyiapan desain, yakni untuk Zona 1 dan Zona 6.
"Untuk JSS, sekarang sudah persiapan desain. Loan signing-nya sudah sebentar lagi. Sebulan lagi, jadi bulan Mei," ungkap Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Danis Hidayat Sumadilaga, di Jakarta, Senin (22/4).
Proses penandatanganan itu disebutkannya akan dilakukan secara paralel dengan penyiapan desain proyek, untuk kemudian masuk ke dalam tahap lelang kontraktor.
-
Apa saja yang dibangun Kementerian PUPR untuk air? Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur air seperti membangun 42 bendungan, 1,18 juta hektare jaringan irigasi.
-
Kapan proyek pemeliharaan jembatan dimulai? Proyek penguatan tiang jembatan itu sudah dimulai sejak tahun 2020 lalu.
-
Kapan proyek ini akan berlangsung? Proyek tersebut bertujuan untuk menyempurnakan dan memperkuat sistem dan kebijakan K3 di Indonesia dalam bentuk technical assistance atau bantuan teknis dari pihak KOSHA, dan akan berlangsung selama 3 tahun, yakni dari tahun 2024 sampai tahun 2026.
-
Kapan proyek ini dimulai? Proses penghidupan kembali quagga ini dilakukan melalui The Quagga Project, yang dimulai pada 1987.
-
Bagaimana Kementerian PUPR mengatasi masalah air? Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur air seperti membangun 42 bendungan, 1,18 juta hektare jaringan irigasi.
-
Kenapa Kementan membangun JUT? Jalan usaha tani ini akan mempermudah akses alsintan menjangkau areal persawahan. Jalan pertanian ini akan memutus cost produksi yang besar dan memberi banyak manfaat untuk petani,“ jelas Ali Jamil.
Seperti diketahui, JSS merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dirasa penting untuk meningkatkan cakupan wilayah pengolahan air limbah di kawasan Jakarta. Zona 1 dan Zona 6 pada proyek ini merupakan dua zona prioritas dari 15 zona pengolahan air limbah Jakarta.
Pendanaan pengerjaannya pun akan berasal dari pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA). Merujuk data dari Green Book Bappenas, Zona 1 proyek akan mendapat kucuran dana USD 622 juta, sedangkan Zona 6 sebesar USD 281,64 juta.
Pembangunan Zona 1 dan Zona 6 diharapkan mampu meningkatkan pelayanan air limbah di kawasan Ibukota menjadi 20 persen. Sementara, jika 15 zona rampung sepenuhnya, cakupan pelayanan ditargetkan bisa mencapai 90 persen. Itu diproyeksikan dapat terwujud pada 2035.
Bila sudah memasuki tahap pelelangan, Danis berharap, prosesnya bisa dituntaskan dalam waktu singkat. "Kita sih pengennya cepat. Mungkin sekitar 3-4 bulan," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemprov DKI kekurangan pembiayaan untuk membangun RDF Plant dalam penyusunan APBD tahun 2024.
Baca SelengkapnyaUtang ini untuk pembiayaan pembangunan proyek fase I tahap 1 yang menghubungkan Medan Satria-Tomang sepanjang 24,5 kilometer.
Baca SelengkapnyaSelain itu, Kementerian Keuangan saat ini juga tengah membantu penyiapan 3 Proyek KPBU SPAM melalui fasilitas PDF.
Baca SelengkapnyaPada pembangunan fase tersebut akan dibangun lintas MRT Jakarta dari Medansatria hingga Tomang sepanjang 24,5 kilometer.
Baca SelengkapnyaMRT Jakarta mendapatkan pinjaman Pemerintah Jepang senilai Rp14,5 miliar.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta terus mengintegrasikan pengolahan sampah mulai dari hulu, tengah ke hilir.
Baca SelengkapnyaAgus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, pesisir utara Jakarta saat ini sudah memiliki sejumlah tanggul pantai setinggi 4,8 meter.
Baca SelengkapnyaSebelum di Kota Pekanbaru, PTT PP juga telah membangun SPALDT di Palembang dan Makassar.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, masih terdapat 38 persen pekerjaan rumah dalam menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaTeken kontrak berlangsung di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2024)
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta bakal mengalokasikan anggaran untuk pembangunan tanggul laut
Baca SelengkapnyaBPKAD DKI mengklaim penyusunan anggaran 2024 sudah melewati penghitungam yang matang dan realistis
Baca Selengkapnya