Menaksir Penghasilan Penumpang Kelas Satu dan Kelas Bisnis Pesawat
Penumpang kelas satu atau bisnis di pesawat biasanya memiliki pendapatan di atas Rp1 miliar.

Penerbangan kelas satu dikenal dengan kenyamanan dan fasilitas mewah, namun harga tiketnya bisa sangat mahal. Di Amerika Serikat, biaya penerbangan kelas satu bervariasi, dengan harga sekitar Rp12 juta pada Delta Air Lines, Rp20 juta pada United Airlines, dan Rp26 juta pada Alaska Airlines.
Dilansir dari Money Digest, biaya ini semakin tinggi untuk penerbangan internasional. Terbang ke Eropa atau Amerika Selatan dapat dikenakan biaya sekitar Rp57,5 juta, sementara penerbangan ke Asia bisa mencapai Rp62,5 juta. Penerbangan ke India berharga sekitar Rp82 juta, dan biaya tertinggi adalah untuk tujuan seperti Australia atau Afrika, yang bisa mencapai Rp95 juta.
Sementara itu, penerbangan ke Hawaii lebih terjangkau, dengan harga sekitar Rp36 juta. Untuk kursi kelas satu pada penerbangan terpanjang, seperti yang disediakan oleh Emirates atau Singapore Airlines, harga tiket dapat lebih dari Rp329 juta.
Para ahli keuangan mengingatkan bahwa terbang kelas satu secara teratur tidak bijaksana bagi mereka yang memiliki kekayaan bersih lebih rendah dari harga tiket. Untuk perjalanan kelas satu seharga Rp82,5 juta hingga Rp164 juta, seseorang sebaiknya memiliki kekayaan bersih minimal Rp822,5 juta hingga Rp1,6 miliar. Sedangkan bagi mereka yang sering terbang kelas satu, kekayaan bersih yang dibutuhkan minimal Rp8,2 miliar.
Penumpang kelas satu biasanya memiliki penghasilan tahunan antara Rp2,5 miliar hingga Rp8,2 miliar. Meskipun mereka termasuk kalangan berkecukupan, tidak semua merupakan individu yang sangat kaya. Penumpang kelas satu sering kali terdiri dari eksekutif, pengusaha, serta profesional berpenghasilan tinggi seperti pengacara dan dokter.
Banyak dari mereka yang tidak membayar tiket secara langsung karena biaya perjalanan ditanggung oleh perusahaan. Selain itu, pensiunan kaya dan pengusaha sukses juga memilih kelas satu untuk kenyamanan dan efisiensi.
Beberapa pelancong juga memanfaatkan kartu kredit premium seperti American Express Platinum atau Chase Sapphire Reserve, yang menawarkan hadiah dan manfaat untuk mengurangi biaya perjalanan kelas satu.
Program loyalitas maskapai penerbangan, seperti peningkatan kelas dan diskon, juga membantu membuat perjalanan kelas satu lebih terjangkau bagi penumpang yang sering terbang.
Di penerbangan domestik, sekitar 80% hingga 90% penumpang memilih kelas ekonomi, sementara hanya 1% hingga 5% yang terbang kelas satu. Pada rute internasional, jumlahnya sedikit lebih tinggi, tetapi penumpang kelas satu tetap mewakili sebagian kecil dari total penumpang.
Banyak kursi kelas satu domestik yang terisi oleh penumpang yang menggunakan poin frequent flyer atau program khusus lainnya, dan hanya sekitar 10% dari tiket kelas satu yang dijual dengan harga penuh.
Pada penerbangan internasional jarak jauh, kelas satu dan bisnis mengisi sekitar 10% hingga 20% kursi. Maskapai penerbangan kini menawarkan kursi premium ini dengan harga diskon untuk meningkatkan keuntungan mereka.
Tren ini telah mengubah kelas satu dari kemewahan yang langka menjadi pilihan yang lebih terjangkau bagi pelancong yang cerdas secara finansial atau yang memanfaatkan penawaran khusus.