Mendag akui masih ada lonjakan harga daging sapi di daerah
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengakui masih ada daerah yang menaikkan harga daging sapi jelang Lebaran. Untungnya, pemerintah sigap langsung mengirimkan daging beku seharga Rp 80.000 per Kilogram (Kg) untuk operasi pasar.
"Ada daerah yang naikan harga daging, kita kirim beku mereka terpaksa turunkan harganya," ujar Enggar di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (22/6).
Dia mengklaim harga bahan pokok terkendali jelang hari H Lebaran 2017. Pengendalian harga akan terus dilakukan sesuai keinginan pemerintah hingga selesai bulan Ramadan.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Harga kambing kurban naik berapa? Untuk harga sendiri, terjadi kenaikan di wilayah Kabupaten Bandung, berkisar Rp300-Rp500 ribu per ekornya.
-
Kenapa harga kambing kurban naik? Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya permintaan pasar.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kapan harga kambing kurban mulai naik? Kini banyak penjual hewan kurban yang mulai menaikkan harga seperti penjual kambing di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
"Pasokannya cukup sekali dan perolehan harganya pun tidak berubah," katanya.
Enggar memastikan sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi, tidak ada cela untuk kenaikan harga bahan pokok pada Lebaran tahun ini.
"Memang berbeda dengan waktu sebelumnya. Mengenai pasokan dan harga bahan pokok sekali lagi, itu merupakan konsentrasi Bapak Presiden," tegasnya.
Enggar menambahkan terjadi peningkatan pada penjualan bahan pokok Lebaran tahun ini sebesar 30 persen. Penjualan tersebut diperkirakan masih akan terus meningkat hingga usai Lebaran.
"Kalau lihat dari sirkulasi Jumat-Sabtu-Minggu beberapa waktu lalu peningkatan penjualan diatas 30 persen bahkan di ayas 50 persen. Pasokan harus tersedia kembali, peaknya hari kamis. Daerah yang ada kekurangan dia sudah respon, kirim sampai dengan H+2, H+3," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaPedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, ID Food selalu melakukan impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut.
Baca SelengkapnyaAda beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaKomoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Baca SelengkapnyaHarga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungan ke Lampung, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan dia ingin harga daging sapi minimal bisa Rp 50.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaMendag Zulhas mengatakan harga kebutuhan pokok di Jakarta cenderung stabil.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).
Baca Selengkapnya