Mendag Enggar klaim harga beras mulai turun sesuai HET

Merdeka.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita melaporkan perkembangan harga pangan terutama beras setelah dilakukan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) beberapa waktu lalu. Hingga kini, harga beras di sebagian wilayah Indonesia telah mengalami penurunan.
"Jadi Pak Menko meminta penjelasan mengenai perkembangan harga-harga kerana saya menyampaikan bahwa menjelang tanggal 15 Mei semua terkendali baik stok maupun harga. Dari 34 provinsi yang sudah kita kunjungi baru 50 persen. Sisanya sampai tanggal 8 April sudah kita dapatkan, turun sendiri," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (25/4).
Enggar mengakui saat ini memang masih ada beberapa provinsi yang mengalami kenaikan harga beras medium. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya akan meminta Badan Urusan Logistik (BULOG) melakukan intervensi pasar.
"Ada satu dua provinsi yang masih di atas HET tapi kita minta Bulog melakukan koordinasi dengan mitranya dan masuk untuk menyuplai. Kita akan cek lagi besok. Masih ada enggak yang sudah dikunjungi di atas HET. Beras medium ya, kalau premium tidak ada soal," jelasnya.
Selain beras, daging beku dan bawang putih juga tidak luput dari perhatian pemerintah. Untuk harga daging beku jelang puasa dipastikan telah mencapai Rp 80.000 per Kilogram (kg). "Kedua, kemudian masalah daging beku sekarang sudah di paha depan dan karkas itu mencapai Rp 80.000 itu hampir semua rata. Sekali lagi dari yang kita tinjau 50 persen dari provinsi. Gula aman semua aman jadi itulah yang dilaporkan di lapangan," jelasnya.
Enggar menambahkan, salah satu harga bahan pangan yang masih belum turun adalah bawang putih. Namun demikian, pemerintah akan melakukan intervensi pasar jika bawang putih tidak turun jelang Ramadan. "Bawang putih akan turun Rp 25.000 per Kg. Ya segeralah. Tapi kalau kita gelontorin lagi, enggak bakal ada yang mau tanam," tandasnya.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengadakan rapat koordinasi mengenai pengendalian harga pangan jelang bulan puasa. Rapat tersebut dihadiri oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, sementara Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Direktur Utama Badan Urusan Logistik, Djarot Kusumayakti berhalangan hadir.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya