Mendag Nilai E-Commerce Salah Satu Solusi Ekonomi RI Hadapi Dampak Pandemi
Merdeka.com - Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, meyakini bahwa e-commerce jadi salah satu solusi menghadapi dampak pandemi. Menurutnya, keberadaan e-commerce memberikan angin segar bagi ekonomi di masa pandemi, dan dapat memberikan dukungan pada pemerintah dalam menjalankan perekonomian.
"Kami mendukung pengembangan e-commerce ini antara lain dengan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, meningkatkan daya saing produk dalam negeri, memfasilitasi promosi produk dalam negeri, melakukan pelatihan bagi pelaku usaha maupun melalui fasilitator, kolaborasi antara kementerian dan lembaga serta asosiasi dan komunitas, menyiapkan juga database UMKM dan pemberian fasilitas serta stimulus lainnya," papar Mendag Agus dalam sesi Webinar yang diselenggarakan Shopee pada Selasa (1/9).
Dia menambahkan kolaborasi dalam menggunakan platform e-commerce sudah mulai dilakukan oleh Kementerian Perdagangan. Sektor UMKM diberikan perhatian untuk meningkatkan kualitas produk terlebih dahulu dalam hal teknis, desain, dan kemasan sehingga dapat naik kelas.
-
Bagaimana UMKM bisa berkembang lewat e-commerce? Dirinya kembali menambahkan, bahwa UMKM lokal akan bisa lebih berkembang melalui e-commerce.'Kamu semua bisa jualan bahkan sampai ke luar negeri, semuanya ada lengkap kan? Kaya mas Ardi ini sampai diajarin buka toko dan pakai fitur-fitur di Kampus Shopee, jadi omset bisa tambah banyak,' tambah Zulkifli Hasan.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Apa yang paling banyak digemari UMKM dalam e-commerce? Aspek-aspek tersebut tidak hanya memperkuat daya tarik, tetapi juga memberikan nilai lebih lewat pengalaman berjualan yang lebih efisien dan efektif. Hal ini pun memperkuat performa brand lokal dan UMKM, yang dapat dilihat pada indikator Dengan besarnya jangkauan konsumen yang dimiliki oleh suatu platform, hal ini memiliki pengaruh signifikan dalam kontribusi profit penjualan.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM agar bisa bersaing di platform digital? 'Kami mengajak agar toko-toko fisik berjualan secara daring karena perdagangan digital tidak mungkin dihindari. Untuk itu, perlu diatur. Kemendag terus melatih para pedagang pasar dan UMKM serta mempertemukan dengan platform digital. Platform digital juga akan memberikan pelatihan, misalnya cara pengemasan. Di sisi lain, platform digital akan mendapat banyak pelanggan sehingga keduanya saling menguntungkan,'
-
Bagaimana Lazada membantu UMKM untuk beradaptasi dengan fitur digital? Program khusus ini dapat membantu para penjual baru, termasuk para pelaku UMKM, agar lebih mudah beradaptasi dengan beragam fitur digital, sehingga lebih siap menjalankan bisnisnya di Lazada.
-
Siapa yang paling untung dari e-commerce? Sejalan dengan data tersebut, Shopee menempati peringkat pertama sebagai e-commerce yang memberikan keuntungan bagi penjual dengan persentase 71%. Diikuti dengan Tokopedia (12%), TikTok Shop (11%), Lazada (3%), dan lainnya (2%).
Terlebih, dalam tahun ini, pelaku UMKM telah mencapai 1.564 pelaku yang mengikuti pelatihan dan tentunya akan terus meningkat jumlahnya. "Kami mengharapkan juga e-commerce dapat mendukung program pemerintah dengan cara menyediakan ruang promosi produk dalam negeri, meningkatkan daya saing pelaku UMKM," ujar Mendag Agus.
Pemerintah menilai e-commerce ini sangat mendukung pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena tidak perlu melakukan kontak fisik. "Saya juga percaya kita semua juga optimis memandang masa depan Indonesia. Mari kita bersinergi, menjadikan e-commerce sebagai mesin yang mendorong roda perdagangan Indonesia tetap maju," tutupnya.
Beri Kemudahan Perizinan
Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Kemendag, Nina Mora, optimistis dengan proyeksi pertumbuhan e-commerce ke depannya. "Pada masa social distancing dan sebagainya, mungkin pembelanjaan melalui e-commerce ini ke depannya akan lebih marak, terutama dalam memutus rantai COVID," tambahnya.
Selain itu, insentif bagi pelaku e-commerce dalam mendukung perekonomian negara belum diberikan secara finansial, tapi dengan memberikan kemudahan perizinan bagi penyelenggara e-commerce untuk menjalankan kegiatan usahanya.
Reporter Magang: Theniarti Ailin
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemendag terus berupaya meningkatkan kemampuan digital pelaku usaha dalam negeri. Antara lain dengan menganggandeng perguruan tinggi hingga industri e-commerce.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan juga menargetkan belanja online melalui e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaPemerintah meluncurkan Visi Indonesia Digital 2045, mengubah Indonesia dari pengguna teknologi global menjadi inovator global.
Baca SelengkapnyaKemendag telah mengembangkan kerja sama UMKM, ritel modern, lokapasar, dan lembaga pembiayaan, termasuk pembiayaan ekspor.
Baca SelengkapnyaSetelah TikTok Shop resmi ditutup pekan lalu, sejumlah pengunjung mulai berlalu-lalang di kawasan Pasar Tanah Abang yang sebelumnya dikabarkan sepi.
Baca SelengkapnyaKemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga menyebut, sektor digital telah tumbuh 2,5 kali lipat lebih cepat dibandingkan sektor non-digital dan berkontribusi 15 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaJadi host Shopee Live, Mendag Zulkifli menawarkan sejumlah produk UMKM Lokal.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, tekadnya membangun bisnis di dunia digital memberikan kesempatan pada Benny raih omzet ratusan juta!
Baca SelengkapnyaTransaksi e-commerce meningkatkan percepatan perputaran uang, sehingga mendongkrak efisiensi dan produktivitas.
Baca SelengkapnyaMengadopsi teknologi digital agar lebih produktif dan berdaya saing tinggi.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya sudah melakukan antisipasi dini sejak lama dalam belanja online.
Baca Selengkapnya