Mendag sebut semua pendapatan ritel naik, tak ada daya beli menurun

Merdeka.com - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita membeberkan pendapatan perusahaan ritel di Tanah Air. Hal ini untuk membantah adanya perlambatan daya beli masyarakat.
"Siapa bilang (daya beli lemah). Di mana lemahnya. Darimana bukti (daya beli) lemah," ungkapnya di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta Selatan, Rabu (16/8).
Menurutnya, kuatnya daya beli masyarakat dapat dilihat dari pertumbuhan pendapatan usaha ritel yang meningkat, baik secara pendapatan maupun laba bersih.
"Data yang dibuka dari perusahaan-perusahaan terbuka, semua naik. Matahari Departement Store itu kenaikan pendapatan 10,83 persen laba bersih naik 15,65 persen. Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) naik 13,54 persen laba bersihnya turun karena ada ekspansi. Alfamidi pendapatan naik 18,47 persen. Ramayana Lestari pendapatannya naik 9,84 persen bahkan laba bersihnya naik 45 persen," jelasnya.
Sementara itu, usaha ritel lainnya seperti Ace Hardware pendapatan naik 18 persen dan laba bersihnya naik 37,64 persen. Pendapatan Mitra Adi Perkasa pun naik 15,76 persen dan laba bersihnya naik 278 persen.
"Sedangkan Hero Supermarket, pendapatannya turun sedikit, 3,88 persen, tapi laba bersihnya naik 258 persen," ujarnya.
Atas dasar itulah, Mendag Enggar membantah adanya perlambatan daya beli masyarakat Indonesia. "Tadi yang saya sampaikan. Mereka semua naik. Dimana lemahnya. Kalau penjualan baik bagaimana lemah? Semua realisasinya naik semuanya. Jadi tidak ada isu lemah," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya