Mengerikan, ada bakteri baru di Sungai Citarum akibat banyaknya sampah

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menyebut bahwa penanganan sampah di Sungai Citarum menjadi agenda sangat penting. Sebab, dampak yang ditimbulkan karena tercemarnya sungai terbesar di Jawa Barat tersebut sudah sangat mengkhawatirkan.
Saat ini, banyak masyarakat menjadikan Sungai Citarum sebagai tempat sampah raksasa. Selain itu, sungai ini juga dijadikan pembuangan limbah lebih dari 146 pabrik.
Setelah dilakukan penelitian, ditemukan ada bakteri jenis baru di Sungai Citarum yang sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi wanita. "Hasil penelitian ini, plastik yang jadi mikro plastik nih kan dimakan ikan, ikan kita makan. Nih racun nih," kata Menko Luhut, dalam acara Afternoon Tea, di kantornya, Jumat (11/5).
Menurut Luhut, jika ikan ini dimakan oleh manusia, terutama wanita dampaknya sangat berbahaya. "Ikan itu dimakan akan berbahaya pada keturunan kita di masa mendatang. Manusia khususnya wanita yang hamil anaknya jadi kuntet," ujarnya.
Dalam pandangan Menko Luhut, ada 300 mata air di Citarum pada Tahun 2009. Jumlah tersebut berkurang drastis pada 2015 menjadi 144 mata air. "Lalu masyarakat di situ, tahun 80-an pakai sumur untuk minum, sekarang sudah gak bisa."
Selain itu, dampak dari bahayanya Sungai Citarum terlihat dari data BPJS Kesehatan yang menyebutkan bahwa Rp 1,9 triliun dari total Rp 9 triliun dana yang dikeluarkan berada di Jawa Barat.
"Rp 1,9 triliun dana BPJS dari RP 9 triliun itu atau 23 persen itu ditemukan banyak berobat di Jawa Barat. Rp 1,2 Triliun warga di sekitar Citarum. Di Jabar itu ada 70.000 orang yang sakit jiwa apakah karena makan ikan atau enggak, nggak tahu."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya