Menhub Budi akan panggil aplikator perketat rekrutmen pengemudi taksi online

Merdeka.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta agar perusahaan transportasi berbasis daring (online) bisa lebih selektif dalam merekrut pengemudi. Sebab, kasus kejahatan yang berhubungan dengan transportasi online semakin marak terjadi.
Seperti pemalakan pengemudi taksi online di Sidoarjo oleh penumpangnya, dan kasus pembunuhan seorang wanita bernama Yun Siska Rohani oleh pengemudi taksi online.
"Kita harus evaluasi bahwa atas kejadian-kejadian tersebut yang pertama kali tentu kami meminta kepada aplikator untuk melakukan upaya perbaikan dalam hal melakukan rekrutmen bagi pengemudi sekarang pun kita lakukan evaluasi. Kita tahu fungsi pengemudi tugasnya mulia jadi kemuliaan itu akan hilang kalau ada pembunuhan, pemalakan," kata Budi di Jakarta, Minggu (25/3).
Dengan demikian, Kementerian Perhubungan akan melakukan diskusi dengan perusahaan transportasi online untuk membahas proses rekrutmen pengemudi, termasuk syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pengemudi.
"Saya tetap yakin pengemudi kita itu adalah orang-orang mulia yang ingin mengabdikan diri kepada bangsa. Oleh karenanya kita harus punya tugas untuk melakukan pembinaan," imbuhnya.
Selain itu, Budi menambahkan, pihaknya juga akan membahas mengenai aturan ojek online. "Ojek online itu kan kita belum atur. InsyaAllah tahun depan kita mulai mengatur tahun ini belum," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya