Menkeu yakin bisa jaga jatuh tempo utang RI di atas 7 tahun

Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, pinjaman luar negeri Indonesia berasal dari multilateral dan bilateral sebesar 19,3 persen. Pinjaman luar negeri dan dalam negeri serta Surat Berharga Negara (SBN) valas sebagian berasal dalam SBN Rp. 2.206 triliun.
Dia melanjutkan, jatuh tempo utang mengalami penurunan. Kendati begitu, pemerintah akan tetap menjaga jatuh tempo di atas 7 tahun.
"Jatuh temponya dari Republik Indonesia memang mengalami penurunan tapi kami akan tetap jaga di atas 7 tahun," ujar Sri Mulyani, di Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (3/9).
Menurutnya, penurunan jatuh tempo lantaran tengah mengisu instrumen jangka pendek SBN tiga bulan yang tujuannya menciptakan likuiditas untuk menjaga aliran dana dan juga menekan biaya utang.
"Suku bunga yang kita bayar di SPN jauh lebih rendah dibanding kita mengisu instrumen yang 10 tahun," katanya.
Dia menambahkan, tujuan pemerintah mencari titik seimbang antara revolving risk, dengan kemampuan majority risk likuiditas dan biaya yang ditekan dengan mengisu majority lebih rendah. Namun rata-rata dari majority utang Indonesia masih tergolong relatif konservatif.
"Brazil 4,3 tahun, Polandia 5,3 tahun, Kanada 5,5 sampe 6,5 tahun, Itali 6,9 tahun, Bulgaria 7,9 tahun, Indonesia 8,6 tahun, Spanyol 11,5 tahun. Jadi dalam hal ini kami menganggap bahwa dengan majority masih di atas 8 tahun Indonesia masih memiliki profile dari utang kita yang relatif aman, dari resiko jatuh tempo," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya