Menko Darmin Sebut Ada Maksud Terselubung di Balik Kampanye Hitam Kelapa Sawit
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa Uni Eropa memang secara sengaja ingin menghambat produk CPO Indonesia. Hal itu terlihat dari kriteria indirect land use change (ILUC) yang dipakai oleh Uni Eropa sebagai standar dalam menilai minyak nabati mana yang lebih berdampak negatif bagi lingkungan.
"Kalau kita lihat kebijakan uni Eropa RED 2 itu jelas sekali ada scientific-nya lewat ILUC, tapi belum apa-apa mereka bilang soybean-nya amerika itu low risk. Belom apa-apa kok udah bilang low risk," kata dia, di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (20/3).
"Itu buat kita sangat terang benderang. Ini langkah untuk dipersiapkan untuk mengecualikan CPO dari pasar Eropa," lanjut dia.
-
Kenapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Mengapa Pertamina penting bagi perekonomian nasional? Hingga akhir Oktober 2023, Pertamina telah berkontribusi hingga Rp255,51 triliun, terdiri dari pajak, dividen, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), serta signature bonus, sebagai langkah kepatuhan Pertamina dalam pembayaran pajak dan aspek keuangan lainnya.
-
Kenapa petani sawit tidak siap dengan aturan ISPO? Gulat mengaku para petani tidak siap dengan ketentuan ISPO tersebut. Terlebih dalam proses penyusunannya ia menyebut ada campur tangan pihak asing.
-
Bagaimana kelapa sawit menjadi komoditas ekspor? Pada 1919, komoditas kelapa sawit telah diekspor melalui perkebunan yang berada di pesisir Timur Sumatra.
-
Kenapa petani di Tanah Karo kesulitan dengan pupuk? 'Sekarang petani mengeluh harga pupuk mahal. Itu sebabnya yang memicu petani mengeluh. Harganya tidak sesuai dengan barang yang diproduksi,' ucap Joy di kanal Youtube CapCapung.
-
Kenapa Pertamina perlu antisipasi gejolak ekonomi global? Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.'Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat,' lanjut dia.
Salah satu alasan CPO dihambat, menurut Darmin adalah karena produk-produk Eropa seperti grape seed oil dan minyak biji bunga matahari tidak dapat bersaing dengan CPO.
"Kenapa? Karena kalah bersaing produk mereka dari CPO. Produktivitasnya minyak yang dihasilkan CPO 6-12 kali yang dihasilkan setiap hektar grape seed oil atau minyak bunga matahari. Dihitung seperti apapun itu kalah," ungkap Darmin.
Indonesia, tentu tidak ingin dirugikan dengan cara-cara langkah-langkah proteksionisme seperti itu.
"Kita tidak mau ini diganggu gugat apalagi dengan cara cara proteksionisme terselubung lalu di-transform menjadi terminologi yang ujungnya diskriminatif. Tidak ada keraguan, ini diskriminasi. Ini alasan yang dibungkus dengan alasan ilmiah," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendag meminta dukungan serta do'a masyarakat agar dilancarkan dan bisa menang dalam gugatan ini.
Baca SelengkapnyaRencana penyetopan ekspor CPO dan produk turunannya dikarenakan polemik yang tak kunjung usai antara Indonesia dan Uni Eropa.
Baca SelengkapnyaTantangan kedua, yaitu tidak jelasnya kepastian hukum dan kepastian berusaha.
Baca SelengkapnyaSelain Bursa CPO, akan ada komoditas lain untuk masuk ke perdagangan di antaranya, nikel, kakao, karet hingga kopi.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian global memberikan pengaruh terhadap industri sawit di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaKinerja industri kelapa sawit di Indonesia tak sebaik dari tahun kemarin.
Baca SelengkapnyaKaltim memiliki lahan seluas 1,5 juta hektare kebun kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaSkema Dasbor Nasional pertama kali diinisiasi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaSejak Kebijakan HGBT dijalankan pada 2020, terjadi kenaikan volume ekspor oleokimia sebanyak 3,87 juta ton pada 2020, lalu 4,19 juta ton pada 2021.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini dilakukan sebagai upaya untuk menjamin pasokan minyak goreng.
Baca Selengkapnya