Menko Darmin soal pelemahan Rupiah: Cadangan devisa turun bukan bencana

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia akhir April 2018 tercatat USD 124,9 miliar. Angka ini turun USD 1,1 miliar dari posisi akhir Maret 2018 sebesar USD 126,0 miliar.
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, menilai menurunnya cadangan devisa adalah hal biasa dalam upaya BI melayani banyaknya penukaran Rupiah ke Dolar.
"Bukan bencana, memang cadangan devisa gunanya apa? Memang mau dipelihara supaya tumbuh gede? Untuk mengamankan Rupiah kalau dia tertekan," kata Menko Darmin saat ditemui di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, Rabu (9/5)
Menko Darmin menegaskan bahwa cadangan devisa menurun adalah kondisi normal. Sebab, fungsi dari cadangan devisa itu sendiri digunakan untuk menstabilkan Rupiah saat sedang depresiasi.
"Setiap kali asing menjual SUN (Surat Utang Negara) atau sahamnya dia pasti cari Dolar karena dia mau bawa uangnya keluar, satu. Kedua, ini bulan-bulannya orang bagi dividen."
"Nah kalau itu berlangsung berhari-hari, BI itu tidak punya jalan lain kalau dia tidak menaikkan kurs ya dia sediain valasnya yang orang mau, dia keluarin tuh cadangan devisanya," tambah Menko Darmin.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Agusman, mengatakan posisi cadangan devisa saat ini setara dengan pembiayaan 7,7 bulan impor atau 7,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," ujarnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya