Menko Darmin: Strategi penguatan Rupiah pemerintah tak langsung terasa hasilnya

Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, menjelaskan pemerintah tidak berpangku tangan menghadapi kondisi Rupiah yang terus terdepresiasi atau melemah terhadap Dolar Amerika. Namun, Menko Darmin menegaskan langkah yang diambil pemerintah dampaknya tidak akan langsung terasa.
"Sebenarnya kami tahu dari awal situasinya adalah memang harus dilakukan langkah-langkah dan sudah dilakukan. Realisasinya memang tidak secepat yang diharapkan," kata Menko Darmin di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (5/9).
Menko Darmin mengungkapkan beberapa upaya tersebut salah satunya adalah terkait kemudahan perizinan. Di mana hal tersebut diklaim dapat meningkatkan iklim investasi di Tanah Air.
"Saat kami launching OSS, message-nya mau mendorong investasi dan ekspor secepat-cepatnya. Sehingga kami menciptakan perizinan yang paling sederhana. Memang (yang mengajukan izin) sampai 1.000 per hari, tapi investasinya kapan masuk ke sini? Perlu waktu artinya," ujarnya.
Tidak hanya itu saja, dia juga menceritakan mengenai bagaimana pemerintah RI telah memberi banyak kemudahan dan kelonggaran dalam hal perpajakan.
"Kami merancang insentif fiskal, tax allowance, tax holiday, mini tax holiday, PPh Final untuk UMKM, super deduction. Melihat situasi itu, kemudian tekanan jalan terus, kami mencari harus yang ada sifatnya instan. Tapi seinstan-instannya tidak bisa juga menandingi pergerakan harian," ujarnya.
Dari sektor energi, pemerintah juga telah membuat kebijakan baru di mana pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2018 yang mengatur pemberian insentif pada minyak kelapa sawit (biodiesel) yang dicampur seluruh jenis solar, untuk menjalankan program campuran 20 persen Biodiesel dengan solar (B20). Hal tersebut bertujuan untuk menyehatkan defisit transaksi berjalan atau Current Account Deficit (CAD) sebab dapat menekan impor.
"Sehingga diputuskan B20. B20 itu sudah bergerak, tapi secepat-cepatnya bergerak, respons di pasar tidak kalah cepatnya. Artinya perlu waktu," tegasnya.
Menko Darmin meyakinkan bahwa ke depan kondisi Rupiah akan semakin stabil dengan semua langkah-langkah yang sudah diambil tersebut. "Kami percaya hari-hari ini, kurs bisa lebih tenang dibanding kemarin-kemarin. Karena kami memang melakukan langkah-langkah. Seperti apa hasilnya B20 itu? Kalau tidak ada hambatan, bisa saja ada hambatannya, tapi kami pantau terus tiap minggu. Kami berharap bisa menghambat impor BBM, khususnya solar, karena dicampur 20 persen CPO. Tadinya hanya PSO, sekarang termasuk non PSO. Barangkali PSO-nya 49 persen, non PSO-nya 51 persen. Kami perkirakan sampai akhir tahun akan ada penghematan dari impor solar."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya