Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menko Darmin ungkap dampak saat devisa ekspor tak seluruhnya kembali ke RI

Menko Darmin ungkap dampak saat devisa ekspor tak seluruhnya kembali ke RI Menko Darmin Bertemu dengan Asosiasi India. ©2018 Merdeka.com/Dwi Aditya Putra

Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-JK beberapa waktu lalu mengumpulkan seluruh pengusaha untuk membicarakan kondisi terkini ekonomi Indonesia. Salah satu agenda pertemuan tersebut adalah mengajak pengusaha membawa masuk devisa hasil ekspor (DHE) ke Indonesia, di mana selama ini masih sekitar 81 persen yang kembali ke dalam negeri.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, dalam kaidah ekonomi, devisa yang tidak dibawa masuk ke dalam negeri dikenal dengan ekonomi bocor. "Dalam kaidah ekonomi kalau devisanya tidak masuk itu bocor. Ekonominya bocor," ujarnya di Hotel Arya Duta, Jakarta, Kamis (2/8).

Menko Darmin mengatakan, efek tidak masuknya seluruh DHE akan mengurangi cadangan devisa di bank sentral dan mengurangi kemampuan penambahan uang beredar. "Karena tambahan uang beredar itu akan langsung terasa kalau valasnya masuk," jelas Menko Darmin.

Mantan Direktur Jenderal Pajak tersebut menambahkan, jika devisa masuk 100 persen ke Bank Indonesia maka akan menambah cadangan devisa. Namun, diakui, hal ini tidak selamanya berdampak baik bagi perbankan dalam negeri sehingga dia mengingatkan perlunya sejumlah langkah antisipasi.

"Apa jeleknya? Bank kalau menerima valas dari dunia usaha dibuat dalam tabungan. Dia tidak berani pinjamkan, apalagi hanya giro. Kalau dia ambil ada aturan secara moneter namanya net open position, Anda hanya boleh melampaui sekian atau Anda di punish, ya dia (bank) tidak pinjamkan, ya dia taruh di Frankfurt, di Singapura, di Hong Kong, bunganya paling 0,8 dan 0,7 mungkin 0,6 persen," jelasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP