Menko Luhut: Proyek listrik ditunda akibat pelemahan Rupiah untuk satu tahun

Merdeka.com - Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan penundaan sejumlah proyek listrik menjadi bagian dari strategi untuk mengatasi pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS. Penundaan maksimal akan dilakukan selama satu tahun.
"Kita 'reschedule' (jadwal ulang) beberapa proyek listrik. Supaya tidak salah mengerti ya, di Jawa, (pasokan listrik) sudah cukup sekarang ini. Jadi, mungkin (ditunda) enam bulan atau satu tahun, kita mau menenangkan dulu masalah 'currency' (mata uang) ini," katanya seperti dikutip dari Antara seusai Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi (SOM) Forum Negara Kepulauan dan Pulau (AIS) di Jakarta, Kamis (6/9).
Pemerintah memutuskan untuk menjadwalkan ulang sejumlah proyek infrastruktur kelistrikan sebagai upaya mengendalikan impor komponen yang menyebabkan defisit transaksi perdagangan, sehingga nilai tukar Rupiah terus melemah. Perusahaan pembangkit listrik disinyalir tidak menaati kewajiban pemenuhan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), sehingga impor komponen melambung.
Meski, tidak menyebutkan secara gamblang proyek mana saja yang ditunda, Menko Luhut mengatakan penundaan dilakukan terhadap proyek-proyek kelistrikan yang belum mencapai penyelesaian pembiayaan (financial close). "Jadi yang sudah 'financial close', akan terus (berjalan)," tuturnya.
Proyek kelistrikan yang belum "financial close" mencapai sekitar 15.200 MW. Proyek-proyek tersebut awalnya ditargetkan mulai 2019, namun akan ditunda pada 2021-2026.
Meski ditunda, pemerintah memastikan target rasio elektrifikasi hingga 99 persen pada 2019 akan tetap tercapai.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya