Menlu panggil dubes AS bahas tuduhan curang oleh Trump, ini hasilnya

Merdeka.com - Amerika Serikat (AS) memasukkan Indonesia dalam daftar 16 negara mitra dagang yang menyebabkan defisit besar. Selain Indonesia, masih ada China, Kanada, Prancis, Jerman, India, Irlandia, Italia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Korea Selatan, Swiss, Taiwan, Thailand dan Vietnam.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia menghormati keputusan Presiden Trump dalam penerbitan daftar negara 'curang' beberapa waktu lalu. Dia menegaskan pembuatan daftar tersebut merupakan hak dan kedaulatan pemerintah AS.
"Saya tadi pagi bicara dengan duta besar Amerika di Jakarta. Pertama, executive order itu hak kedaulatannya dia, itu hak dia untuk mengeluarkan, jadi ya sudah," ungkap Menteri Retno di Gedung Kementerian Perekonomian, Jakarta, Kamis (6/4).
Menteri Retno mengatakan pertemuan dengan Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph R Donovan Jr memutuskan bahwa pemerintah Indonesia dan AS tetap menjalankan kerja sama sesuai dengan pedoman Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization atau WTO).
"Kita melihat bahwa dalam hubungan bilateral, itu asas saling menguntungkan selalu harus ada. Semua hubungan, termasuk perdagangan, itu ada dasarnya ada aturannya yang melandasi, misalnya kalau perdagangan adalah dengan WTO," ungkapnya.
Menteri Retno menambahkan negara yang menjalin hubungan bilateral, acuan surplus dan defisit itu merupakan hal yang relatif. Sehingga, dalam hal ini, seharusnya Indonesia tidak disalahkan secara sepihak.
"Mungkin di satu pihak AS ada di posisi defisit. Tapi untuk kerja sama di bidang lain, mungkin bisa diuntungkan. Karena sekali lagi, hubungan bilateral ini take and give (memberi dan menerima)," ungkapnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya