Menperin Airlangga Ingin Anak Muda RI Rebut Peluang di Digitalisasi Ekonomi

Merdeka.com - Menteri Perindustrian Airlangga Hartato mengajak dan menginginkan anak muda Tanah Air masuk ke dalam ruang digitalisasi ekonomi guna merebut kemajuan Indonesia di masa depan. Menurut Airlangga, ada peluang baru ekonomi sebesar USD 150 miliar hingga tahun 2025.
Menurut Airlangga, tanda-tanda peluang digitalisasi ekonomi sudah jelas, di mana Indonesia memiliki empat unicorn. Namun baginya empat unicorn tersebut dirasa kurang bagi negara sebesar Indonesia. Sehingga pemerintah menyiapkan kesempatan tersebut sebaik mungkin.
"Sehingga itulah presiden Jokowi memberikan prioritas untuk SDM, dan ini sudah diprioritaskan dalam anggaran 2019 nanti," kata Airlangga dalam acara rebut 2024 yang digelar Asumsi di The Ice Palace, Lotte Sopping Avennue, Jakarta Selatan.
Apalagi kata ketum Golkar itu, jumlah generasi milenial di Indonesia sangat banyak mencapai 40 persen dari jumlah penduduk secara keseluruhan. Hal ini berarti merupakan potensi besar untuk membawa bangsa kearah digitalisasi ekonomi.
Dia menegaskan, menghadapi era revolusi digit 4.0, peluang terciptanya lapangan kerja baru sampai dengan tahun 2030 itu mencapai 17 juta tenaga kerja. Yang 17 juta terbagi 4,5 juta di sektor manufaktur, 12,5 juta di sektor service related to manufacture jadi turunan manufaktur.
"Jadi kalau otomatif ada perbengkelan, kalau komputer tentu ada operator, dan yang lain," katanya.
Selain itu diakui oleh Airlangga, menghadapi bonus demografi pada kurun 2020–2030 dan era disrupsi Revolusi Industri 4.0, pemerintah sudah menyiapkan strategi khusus. Dan dalam periode pertama pemerintahan Jokowi-JK, beberapa pondasi sudah disiapkan. Anak Muda diminta melanjutkan setelahnya.
"Saya adalah seorang believer. Kami sudah siapkan pondasi ekonomi. Kalianlah yang akan melanjutkan. Pada 2045 atau saat Indonesia berusia 100 tahun, kita akan menjadi high income country. GDP sebesar USD 23.199. Pertumbuhan di banyak sektor meningkat pesat. Di sektor pariwisata, akan ada 73 juta turis asing yang datang. Bayangkan Thailand sekarang saja 50 juta per tahun," katanya.
"Misalnya, konektivitas. Pembangunan infrastruktur didedikasikan untuk mempermudah mobilitas masyarakat bekerja dan berusaha, "Semua untuk kalian anak anak muda generasi penerus kami yang tua tua," tuturnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya