Menperin: Industri 4.0 Dorong Ekonomi Indonesia Lebih Kuat di 2030
Merdeka.com - Menteri perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa pengimplementasian industri 4.0 bisa mendorong ekonomi Indonesia menjadi lebih kuat pada 2030.
"Pemerintah telah meluncurkan industri 4.0 bagi Indonesia. Kita harus sama-sama menyakini penggunaan industri 4.0 ini bisa menjadikan Indonesia, sebagai negara pada tahun 2030 ekonominya menguat," kata Agus dalam acara Kick-off pelaksanaan anggaran Kementerian Perindustrian 2020, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (13/1).
Selain itu, menurutnya, tidak boleh melupakan situasi ekonomi 2020 yang akan terus mengalami dinamika luar biasa, yang tentunya bisa mempengaruhi tekanan global. Namun menurut Agus, dinamika tersebut juga bisa memberikan potensi baru untuk Indonesia.
-
Kenapa Pertamina perlu antisipasi gejolak ekonomi global? Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.'Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat,' lanjut dia.
-
Mengapa industri game di Indonesia terus berkembang? Dengan semakin berkembangnya digitalisasi dan jumlah pemain game yang bertambah, serta dukungan dari ekosistem yang kuat, kedua industri ini diprediksi akan terus tumbuh dengan pesat.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk atasi dampak ekonomi global? Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina secara intens terus memantau perkembangan terkini dan dampak memanasnya geopolitik terhadap rantai pasok energi global. Nicke menyebut fluktuasi minyak dunia akan kian dinamis pasca meningkatnya ketegangan yang terjadi di timur tengah.'Kita akan terus meningkatkan upaya mitigasi risiko untuk mengurangi potensi dampak dari dinamika situasi ekonomi dan geopolitik, termasuk pegendalian biaya, pemilihan komposisi crude yang optimal, pengelolaan inventory yang efektif, peningkatan produksi high-yield products dan efisiensi di semua lini operasional,' ujar Nicke.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa tantangan utama pemerintahan baru terkait ekonomi? Tantangan dari Dalam Akhmad Akbar mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo dan Gibran akan sibuk menghadapi tantangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
Dia berharap dengan arahan kick-off anggaran 2020, semua kementerian bisa menyerap alokasi dana dengan baik. Setiap kementerian harus mampu membaca perkembangan sehingga bisa memanfaatkan situasi.
"Kita tidak bisa membaca tekniknya, walaupun pernyataan Trump sudah memberikan suasana yang cooling down, saya sampaikan kita tidak bisa membaca pemikiran presiden Amerika," jelasnya.
Selanjutnya, diperlukan perhatian untuk memahami kondisi ekonomi global saat ini, dengan melihat perang dagang ekonomi Amerika dan Cina yang masih berlanjut. "Meskipun sudah ada itikad baik antara Amerika dan Cina, kita sambut baik, biasanya masalah teknik di lapangan sangat sulit untuk menyatukan kedua negara," ungkapnya.
Dalam membangun industri menurutnya pemerintah masih banyak hal besar yang harus ditangani, dalam membangun industri nasional.
Kesiapan Indonesia Hadapi Revolusi Industri 4.0
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyelenggarakan dialog publik membahas kesiapan Indonesia dalam menghadapi gelombang revolusi industri 4.0, di Jakarta, Kamis (12/12/2019).
Kepala Pusat Penelitian Kebijakan dan Manajemen Iptek dan Inovasi LIPI, Dudi Hidayat, memaparkan bahwa revolusi industri 4.0 berkembang dengan pesat, yang berdampak signifikan pada berbagai sektor dan jenis pekerjaan.
Menurutnya, perubahan yang dibawa revolusi industri 4.0 antara negara berkembang, dan negara maju sangat berbeda.
"Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki realitas ekonomi sendiri serta kondisi sosial dan politik yang berbeda, sehingga perlu solusi yang sesuai dan tepat," kata Dudi.
Di balik itu, banyak sektor yang berpeluang untuk diganti oleh robot, yang berdampak hilangnya lapangan pekerjaan.
Karena revolusi industri 4.0 merupakan perpaduan sistem teknologi fisik, digital, dan biologis yang mengubah cara hidup manusia, yang menghasilkan kecerdasan buatan, internet of things (IoT), rekayasa genetika, kendaraan otonom, big data, cloud computing, neuroteknologi, dan 3D printing. Dari teknologi tersebut, tentu mengubah sistem sosial, ekonomi, dan politik.
Melihat hal tersebut, Indonesia harus berupaya untuk meningkatkan kesiapannya dalam aspek Sumber Daya Manusia (SDM), dan infrastruktur, agar tidak tertinggal.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaApalagi kata Royke, IMF dan World Bank memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah dibandingkan periode sebelum pandemi.
Baca SelengkapnyaDua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaNamun, menurut Jokowi, untuk menuju tiga negara yang memiliki kekuatan ekonomi di Asia, masih dihadapkan dengan berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi capai 5,1 persen tahun ini.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaAda beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan.
Baca SelengkapnyaPerusahaan dituntut untuk bertransformasi secara digital, termasuk bidang manufaktur.
Baca SelengkapnyaBudiman menegaskan faktor geopolitik dan situasi global sangat krusial menentukan nasib Indonesia.
Baca SelengkapnyaKondisi ini memerlukan respons kebijakan yang kuat untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global.
Baca Selengkapnya